Istilahperusahaan berbeda beda dalam menamai WPS ini, ada yang dinamai Plan Sheets saja, ada Agenda Kerja, ada Task Schedule, dan lain lain. Tapi intinya sama saja karena di dalam WPS ini berisikan agenda kerja yang harus dilakukan oleh operator QC pada hari itu. Dari WPS ini operator QC bisa melihat poin poin seperti ; 0% found this document useful 0 votes206 views10 pagesOriginal TitlePertemuan 5-Istilah – istilah dalam QC GarmentCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes206 views10 pagesPertemuan 5-Istilah - Istilah Dalam QC GarmentOriginal TitlePertemuan 5-Istilah – istilah dalam QC GarmentJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

2 Tahukah Quipperian ternyata profesi QA/QC cukup diminati lho. Wajar memang, karena seperti dikutip dari Liputan6, gaji yang ditawarkan juga relatif besar. Untuk entry level bisa 3 sampai 4 juta per bulan, sedangkan untuk tingkat menengah berkisar antara 10 sampai 15 juta per bulan.

Quality Control QC vs Quality Assurance QA “Life is study, if you don’t study you look like not life” Quality Control QC vs Quality Assurance QA adalah departemen yang memiliki perbedaan fungsi dan job. Akan tetapi bagi sebagian orang salah kaprah menafsirkannya. Keduanya berperan penting dalam hal kualitas. Sebagaimana yang kita tahu salah satu faktor yang sangat penting dalam persaingan pasar adalah kualitas suatu produk maupun layanan. Kualitas sering dijadikan sebagai suatu tolak ukur dan pembeda untuk suatu produk dan layanan antara satu produsen dengan produsen lainnya. Oleh karena itu, semua produsen dan penyedia layanan selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas produk ataupun kualitas layanannya. Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat baik atau buruknya mutu suatu produk yang dihasilkan dan apakah produk yang dihasilkan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan ataupun kesesuaiannya terhadap kebutuhan. Di tengah persaingan yang begitu ketat termasuk persaingan industry garment di dalamnya, quality akan berpengaruh pada kelangsungan hidup pabrik tersebut. Jika ada complain dari garmen ekspor, maka hal tersebut akan menjadi issue yang besar bahkan bisa mengakibatkan pabrik garment tersebut gulung tikar. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas, perusahaan manufaktur produsen umumnya akan menggunakan dua teknik yaitu teknik pengendalian kualitas Quality Control dan teknik penjaminan kualitas Quality Assurance. Kedua teknik tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa produk akhir atau layanan memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang ditetapkan. Pada dasarnya tujuan adanya Quality Control dan Quality Assurance adalah untuk menjaga quality produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Banyak diantara kita yang kurang jelas tentang perbedaan QC dan QA, bahkan banyak juga menganggap keduanya adalah bagian dan melakukan fungsi yang sama. Namun pada dasarnya QC dan QA adalah dua fungsi dan teknik penjagaan serta peningkatan kualitas yang berbeda. Dalam artikel kali ini akan sedikit diulas mengenai perbedaan QC vs QA seperti di bawah ini a. Quality Control QC Suatu perusahaan dapat menentukan standar kualitas, proses, dan prosedur internal masing-masing dan mengembangkannya dari waktu ke waktu, kemudian pihak-pihak yang berkepentingan stake holder tersebut diminta untuk mengikutinya. Proses untuk memastikan semua pihak yang berkepentingan tersebut mengikuti dan mematuhi standar dan prosedur yang ditentukan inilah disebut dengan proses pengendalian kualitas atau Quality Control. Di sini penulis akan membahas fungsi quality control secara umum. Setiap organisasi yang menerapkan Quality Control QC harus memiliki pedoman kualitas yang biasanya disebut dengan quality manual. Quality Manual tersebut akan memberikan panduan kualitas ke berbagai unit kerja dan departemen. Dengan demikian, setiap individu dalam organisasi menyadari apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan yang tertera dan disebutkan dalam Quality Manual. Pada dasarnya, Quality Control ini berkaitan dengan kegiatan operasional dan teknik yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Tujuan utama pengendalian kualitas atau quality control adalah memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan ke pelanggan adalah bebas dari cacat dan dapat diterima sesuai dengan persyaratan kualitas yang telah ditentukan sejak awal. Jika ditemukan produk yang cacat maka diperlukan tindakan perbaikan yang sesuai, dan apabila ditemukan kecacatan yang sangat fatal, perlu adanya konfirmasi dari Buyer apakah produk tersebut boleh dikirimkan atau perlu penundaan sampai waktu yang telah ditentukan. Jika ada penundaan pengiriman delay shipment maka factory bisa dikenai charge / denda atas keterlambatan pengiriman dan buruknya quality tersebut jika tidak dikonfirmasi. Seorang quality control mempunyai teknik dan alat tersendiri yang digunakan untuk melakukan aktifitasnya, secara umum terdapat tiga teknik quality control yang digunakan oleh mayoritas perusahaan manufacturing yaitu inspeksi Inspection, pengambilan sample secara statistik Statistical Sampling dan tujuh alat pengendalian kualitas QC Seven Tools. Berikut ini penjelasan mengenai ketiga teknik quality control tersebut a. Inspeksi, Inspeksi atau Inspection adalah proses menguji produk yang akan dikirim ke pelanggan untuk memastikan tidak ada yang cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang telah ditentukan. Dalam industry garment, produknya adalah garmen jadi bisa berupa kemeja, t-shirt, pant, skirt, tank top dan jenis lainnya. Inspeksi ini dilakukan mulai dari bahan baku material sampai dengan menjadi garmen siap ekspor. Biasanya ada tim khusus untuk melakukan inspeksi tersebut. Pengendalian quality harus dilakukan dari awal sampai dengan akhir untuk benar benar menghasilkan produk yang diinginkan, dalam hal ini adalah garmen jadi. b. Statistical Sampling, Statistical Sampling atau pengambilan sample adalah proses memilih sejumlah unit ataupun produk secara acak dari suatu batch atau lot untuk diperiksa kembali dengan tujuan untuk memastikan produk yang akan dikirimkan tersebut tidak terdapat produk cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan. Hal ini bisa dilakukan secara random per masing masing batch untuk mewakili dari hasil inspeksi. Dalam pedoman quality control, mereka cukup melakukan pengujian dengan menggunakan metode random secara acak untuk menghasilkan kesimpulan yang mewakili semuanya. Jika dalam pengambilan sample secara random ditemukan reject / cacat yang melebihi batas toleransi, maka bisa disimpulkan bahwa produk tersebut failed / reject, meskipun seorang quality control tidak mengecek secara keseluruhan 100%. c. QC Seven Tools atau Tujuh alat pengendalian, QC Seven Tools atau Tujuh alat pengendalian kualitas terdiri dari Histogram, Scatter Diagram, Control Chart, Check Sheet, Pareta Diagram, Cause and Effect Diagram dan Flow Chart. Alat-alat tersebut digunakan untuk membantu menemukan ketidaksesuaian dan kecacatan pada produk. Selengkapnya, penulis akan membahas dalam artikel selanjutnya. Baca juga Quality Control QC b. Quality Assurance QA Quality Assurance QA atau jika diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia adalah “Penjaminan Kualitas”. Istilah “Assurance” atau “Jaminan” adalah untuk menyatakan suatu kepastian atau pun kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Quality Assurance QA menjamin kualitas produk yang dihasilkan dan memastikan proses pembuatan produk tersebut sesuai dengan standar dan persyaratan yang telah ditentukan. Quality Assurance merupakan suatu pendekatan yang berbasis proses process base approach yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan planning hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga menghindari terjadi pengerjaan ulang re-work dan keluhan pelanggan yang akan merugikan reputasi perusahaan serta pengeluaran biaya biaya akibat kualitas yang buruk. Quality Assurance adalah proses yang pro-aktif yaitu melakukan penekanan terhadap perencanaan, dokumentasi dan penentuan panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk memahami persyaratan dan standar kualitas yang diharapkan. Setelah semua persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut di identifikasikan, maka diperlukan pengembangan perencanaan untuk memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut. Secara struktural antara departemen QC dan QA tidak saling berhubungan, karena departemen QA berdiri secara independen. Akan tetapi pada prakteknya, departemen QC berada di bawah departemen QA akan tetapi tidak saling berhubungan. Sebelumnya telah dibahas mengenai teknik pengendalian quality oleh QC, sekarang penulis akan membahas teknik dan alat yang digunakan oleh quality assurance QA. Sama halnya dengan QC, dalam QA juga terdapat tiga teknik ataupun alat yang digunakan untuk menjamin kualitas suatu produk yaitu quality audit, process analysis, quality management dan control tools. Berikut penjelasan mengenai teknik oleh quality assurance a. Quality Audit, Dalam quality audit, suatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal bukan dari internal perusahaan akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan. Apabila ditemukan perbedaan antara apa yang dilakukan dengan apa yang dinyatakan dalam prosedur atau proses maka perusahaan yang bersangkutan perusahaan yang diaudit diminta untuk melakukan tindakan perbaikan Corrective Action. Pihak ketiga dari eksternal tersebut juga akan memberikan saran saran untuk perbaikan pada proses prosesnya. Quality Audit ini memastikan proses dan prosedur yang telah disetujui dan yang telah ditentukan tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan diikuti oleh pihak yang bersangkutan. b. Process Analysis, Proses Analisis adalah proses untuk menganalisis setiap proses untuk menemukan kemungkinan potensi terjadinya produk cacat ataupun proses proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan akar penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya. Dari proses analisis tersebut, bisa ditemukan penyebab masalah beserta problem solvingnya untuk produk tersebut. c. Quality Management dan Control Tools, Quality Management dan Control Tools mencakup berbagai teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan. Contoh alat alat Quality Management and Control Tools ini diantaranya seperti Diagram Pohon, Diagram Afinitas, Diagram Jaringan dan lain-lainnya. Selengkapnya akan dibahas pada artikel selanjutnya. Baca juga Tahapan Dalam Pemeriksaan Garmen Setelah mengetahui tentang teknik dan alat yang digunakan oleh keduanya, penulis dapat menemukan dan menyimpulkan perbedaan mendasar antara Quality Control QC dan Quality Assurance QA. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara Quality Control dan Quality Assurance. a. Pertama, Quality Control lebih bersifat untuk mengendalikan quality sementara Quality Assurance lebih bersifat sebagai penjamin dari quality tersebut. QA berhak memberikan kritik dan saran kepada QC untuk tetap menjaga dan mengendalikan quality produk. Karena QA bertanggung jawab menjamin quality tersebut. b. Kedua, Quality Assurance lebih fokus terhadap pencegahan cacat sedangkan Quality Control fokus pada identifikasi atau menemukan cacat. c. Ketiga, Di dalam Quality Assurance, pihak QA mencari cara yang paling efektif untuk menghindari cacat sedangkan di dalam Quality Control pihak QC berusaha untuk mendeteksi kecacatan dan kemudian mencari cara perbaikan untuk membuat kualitas produk menjadi lebih baik. d. Keempat, Quality Assurance QA adalah proses bersifat pro-aktif sedangkan Quality Control QC adalah proses bersifat reaktif. e. Kelima, Quality Assurance QA merupakan pendekatan berdasarkan proses process base approach sedangkan Quality Control QC merupakan pendekatan berdasarkan produk product base approach. f. Keenam, Quality Assurance QA melibatkan proses dalam menangani masalah kualitas sedangkan Quality Control QC melakukan verifikasi terhadap kualitas produk itu sendiri pada produknya. g. Ketujuh, Kualitas Audit Quality Audit merupakan salah satu contoh proses yang ada pada Quality Assurance QA sedangkan Inspeksi dan Pengujian testing terhadap produk merupakan contoh proses pada Quality Control QC. Meskipun memiliki perbedaan dari segi teknis dan konsep kerja, tujuan dan fungsi kedua departemen ini sama, yaitu untuk quality yang sesuai dengan ketentuan. Setelah membahas perbedaan di antara keduanya, berikut ini akan dipaparkan manfaat departemen Quality Control QC dan Quality Assurance QA dalam industry manufacturing, yaitu a. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sesuai dengan ketentuan, b. Menghindari pemborosan waste dari ganti reject, c. Meningkatkan efisiensi operasional dari re-work, d. Memberikan kepuasan pada pelanggan terhadap quality, e. Mengurangi pekerjaan ulang yang merugikan dalam segi financial maupun waktu, f. Memotivasi tim dalam bekerja lebih baik dengan standar kualitas yang tinggi, g. Meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk, Demikianlah perbedaan tujuan dan fungsi dari departemen Quality Control dan Quality Assurance. Pada dasarnya kedua departemen ini memiliki manfaat yang sama yaitu untuk kepentingan quality produk. Secara mudahnya, Quality Control bersifat sebagai pengendali quality sementara Quality Assurance bersifat sebagai penjamin quality dari produk tersebut. Keduanya sangat berhubungan erat untuk menghasilkan standar quality yang ditentukan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya, kritik dan saran amat sangat membangun penulis untuk mengembangkan keilmuannya. Dengan adanya artikel ini, tidak menjamin penulis lebih mengetahui tentang detail materi. Terima kasih atas support & kunjungannya, mari sama sama belajar dan terus di blog ini untuk menantikan update artikel selanjutnya^^. Referensi videoini berisi istilah-istilah yang berlaku pada rangkaian resistip DC yang diuji dengan bantuan bread-board dan tester polaritas + dan - tegangan , dan a
Pengertian Kualitas Quality/kualitas/mutu dalam industri garmen dapat didefinisikan sebagai kesesuaian produk atau hasil akhir dibandingkan dengan standar atau spesifikasi tertentu serta pencapaian nilai kepuasan konsumen atas produk. Untuk membandingkan kualitas produk dengan standar yang diinginkan maka dapat dilakukan dengan cara Pemeriksaan inspection secara visual Pengukuran measurement Tes pakai fitting Pengujian laboratorium laboratorium test. Quality Control QC Quality Control adalah upaya pengendalian mutu selama proses produksi, menjaga produksi berjalan sesuai dengan standard mutu yang telah ditetapkan dalam rangka untuk menghasilkan produk akhir yang baik sesuai standard yang telah ditetapkan. Memeriksa hasil produksi dari awal proses sampai hasil jadi untuk memastikan kesesuaian dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Quality Assurance QA Quality Assurance QA dapat didefinisikan sebagai berikut Upaya memberikan penjaminan bahwa proses produksi dapat memenuhi kriteria dan ketentuan yang telah disepakati untuk menghasilkan produk yang baik. Suatu usaha dalam mencegah kesalahan atau pun cacat pada produk manufaktur, menghindari permasalahan dalam menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan. Definisi menurut ISO 9000 adalah sebagai “bagian dari manajemen mutu yang berfokus pada pemberian keyakinan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi”. QA/QC QA/QC adalah kombinasi dari penjaminan kualitas QA, proses atau serangkaian proses yang digunakan untuk mengukur dan memastikan kualitas suatu produk, dan pengendalian kualitas QC, proses untuk memastikan produk dan layanan memenuhi harapan konsumen. QA berorientasi pada proses dan berfokus pada pencegahan kerusakan, sedangkan QC berorientasi pada produk dan berfokus pada identifikasi cacat defect. Defect/Cacat Defect adalah ketidaksempurnaan/kesalahan/kerusakan/penyimpangan suatu produk dari spesifikasi/standar yang ditetapkan. Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan dalam penanganan bahan baku, proses produksi, proses akhir produksi atau kesalahan dari faktor yang lain. Defect dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu Critical defect cacat kritis Major defect cacat mayor Minor defect cacat minor Critical Defect Critical defect adalah cacat yang tidak bisa diterima atau ditolak reject. Critical defects adalah segala sesuatu yang dapat membahayakan bagi si pemakai produk. Berikut ini adalah beberapa contoh critical defects Terdapat benda tajam patahan jarum, staples, rivets, kawat, pins, dll. Tidak memenuhi unsur keamanan untuk produk bayi dan semua yang berhubungan dengan CPSC Consumer Product Safety Commission Pada produk bayi dan anak-anak, komponen yang longgar seperti kancing, snaps, batu aksesoris stone, dan lain-lain. Benang, tali atau sisa benang tidak terpotong trims yang terlalu panjang atau longgar yang dapat membahayakan bayi atau anak. Apabila ditemukan critical defect pada audit maka rijek dan harus diperiksa semuanya 100%. Major Defect Major defect adalah cacat yang tampak atau terlihat dengan jelas dan bisa berdampak terhadap kelayakan jual. Defect dapat berasal dari bahan baku kain, bahan bantu aksesoris, atau kesalahan proses produksi. Cacat jenis ini umumnya tidak bisa atau sulit untuk diperbaiki. Contoh major defect Bolong, sobek Jahitan putus, loggar/kencang/kerut di zona a Noda minyak di zona a Ukuran tidak sesuai spesifikasinya Dll. Minor Defect Minor defect adalah cacat yang tidak terlalu kentara terlihat apalagi bagi konsumen awam sehingga bisa dikatakan tidak sampai mengakibatkan penurunan mutu produk secara langsung. Cacat jenis ini umumnya dapat diperbaiki. Contoh minor defect Hasil perbaikan yang tidak bagus Slub lebih kecil dari ¼” Skip 1 stitch pada blind stitch Ujung benang tidak terpotong lebih kecil dari ½” Benang menempel kotor. Zona Defect Pada pemeriksaan secara visual, zona A adalah area pakaian yang paling terlihat di mana mata akan fokus ketika pakaian dikenakan. Zona B adalah area lain dari pakaian di mana defect mungkin tidak akan terlalu terlihat dan tidak begitu berdampak pada tampilan pakaian. Zona C adalah area paling tidak terlihat dan kecil sekali dampaknya pada tampilan, contohnya area bagian dalam pakaian. Defect pada zona A dianggap lebih serius dibandingkan pada zona B, Defect pada zona B dianggap lebih serius dibandingkan pada zona C. Terdapat beberapa pengecualian mengenai zona defect dan hal ini kembali lagi tergantung dari permintaan atau ketentuan yang ditetapkan buyer, misalnya Hanya berlaku zona A dan B tidak ada zona C Tidak ada Zona B dan C pada celana dan rok dengan panjang 23” ke bawah jika diukur dari bawah pinggang. Tidak ada Zona B dan C untuk pakaian dalam dan celana dalam. Contoh Defect Defect dapat berasal dari bahan baku kain dan bahan penunjang benang dan aksesoris selain juga terjadi karena kesalahan saat proses produksi. Defect Kain Yaitu defect yang ditemukan pada kain bahan, biasanya terjadi pada saat proses pembuatan kain tekstil. Slub, neps, holes, sobek, handfeel, odor Color shading Staining, minyak, cacat printing Inkonsistensi lebar, bowing, skewing. Cacat pakan dan lusi kosong Cacat tenun/rajut Defect Aksesoris Yaitu defect pada aksesoris, baik dari materialnya yang rusak atau pun karena kesalahan dalam mengaplikasikan saat produksi garmen. Cacat aplikasi Ketidaksesuaian disain, warna, detail Ketidaktepatan pemposisian kode. Defect pada Cutting Defect yang ditemukan pada proses cutting. Ketidak-sesuaian ukuran dan kualitas potongan Color shading Kekurangan komponen cutting panel. Defect Assembling/Sewing Defect yang terjadi pada proses jahit. Defectives Stitching Jahitan putus/loncat/ngambang Puckering , Bubling kerut/menggembung Open seam ketidak-sempurnaan joint antar panel/jahitan putus atau terbuka Frying fabrics tepi kain terurai Staining noda kotor Measurement discrepancies penyimpangan ukuran Fitting tidak sesuai Defect Finishing dan Packing Defect karena kesalahan pada proses finishing dan packing. Kesalahan pemasangan hang tag Kesalahan packing method Shining akibat kesalahan steaming Trimming tidak bersih lebih panjang dari 2,5 cm Staining noda kotor Pemeriksaan Inspection Pemeriksaan/pengecekan/pengujian dilakukan dalam setiap tahapan proses, dari pembuatan sample, pengadaan bahan baku kain dan aksesoris, proses potong cutting, jahit sewing, finishing, dan pengemasan packing. Sample Pengecekan sample dilakukan untuk memastikan kesesuaian sample dengan keinginan pemesan buyer. QC mengecek sample berdasarkan permintaan sample request dan comment buyer. Memastikan sample yang dibuat oleh bagian sample bebas dari cacat, kerusakan, penyimpangan atau ketidak sesuain baik desain, mutu jahitan, ukuran, warna, dan lain sebagainya. Hal-hal yang perlu diperiksa antara lain Bentuk dan konstruksi garmen sesuai permintaan Penggunaan bahan dan aksesoris sesuai spesifikasi Ukuran sesuai dengan spesifikasi Fitting proporsional sesuai permintaan Workmanship atau kualitas pengerjaan. Prosedur pemeriksaan sampel Pemeriksa akan menerima sample dan lembar pemeriksaan dari petugas bagian sample Lembar rencana kerja worksheet dan contoh produk garmen yang akan diproduksi dibuat oleh petugas bagian sample & merchandiser diserahkan ke bagian pemeriksa Pemeriksa akan memeriksa dan memberi komentar/koreksi terhadap sample pada lembar pemeriksaan work-sheet dan menyerahkan kembali kepada merchandiser. Merchandiser mempelajari catatan kualitas mutu dan memutuskan diproduksi atau ditolak dan dikembalikan ke bagian sample untuk dibuat sampel ulang. Jika sample disetujui oleh merchandiser maka sample tersebut akan dikirim oleh merchandiser ke pihak pembeli guna mendapatkan persetujuan, sesuai permintaan atau tidak approval sample Pemeriksaakan menerima salinan atau copy laporan pemeriksaan sample dari merchandiser. Sampel yang telah disetujui pihak pembeli approval sample dikembalikan ke bagian produksi untuk diproduksi secara massal. Bahan Fabric Setiap bahan yang datang harus dilakukan pengecekan dan sejumlah pengujian untuk memastikan spesifikasi dan kualitas sesuai permintaan. Pengecekan yang dilakukan terhadap bahan kain diantaranya Inspeksi kain fabric inspection Kesesuaian warna color approval, shade matching Kemiringan/kelengkungan benang pakan skewing/bowing Tes susut kain shrinkage test Berat kain fabric weight test Panjang dan lebar kain roll length and width Pegangan kain handfeel Dll. Inspeksi Kain Fabric Inspection Yaitu pemeriksaan kain secara visual menggunakan mesin inspeksi atau manual di atas meja untuk mengecek dan mengidentifikasi adanya defect kain sebelum release ke proses cutting. Setiap temuan defect ditandai dan diberi poin penalty dengan menggunakan metode 4-point system atau 10-point system. Inspeksi kain dilakukan minimal 10% dari total rol per lot per warna. Apabila hasil inspeksi rijek maka dilakukan lagi pengecekan dengan persentase lebih besar. Apabila hasil inspeksi tetap rijek, biasanya kain dikembalikan ke supplier kain atau dilakukan pengecekan 100% untuk disortir dan dibuatkan marker khusus special marker pada proses cutting. 4-Point System Aturannya adalah sebagai berikut Panjang defect kurang dari 3 inchi 8 cm diberi poin 1 Defect 3-6 inchi 8-15 cm diberi poin 2 Defect 6-9 inchi 15-23 cm diberi poin 3 Defect lebih besar dari 9 inchi 23 cm diberi poin 4 Defect lubang atau bolong diberi poin 4 Terdapat 2 defect dalam satu yard diberi poin 4 Maksimal points untuk setiap roll adalah 20 points per 100 yds2 sesuai permintaan atau standar tertentu Maksimal points untuk semua roll adalah 13 points per 100 yds2 sesuai permintaan atau standar tertentu Rumus 4 point system Poin / 100 yds2 = total poin per rol x 100 x 36 / panjang kain yang diinspeksi dalam yard x lebar kain dalam inchi Shade Matching Shade matching adalah usaha membandingkan kesamaan warna kain dalam satu rol dan lot yang sama. Hal ini dilakukan untuk mengecek seberapa jauh shading warna belang pada bahan sehingga bisa diantisipasi saat cutting. Biasanya dilakukan dengan memotong kain 20 x 20 cm pada ujung, tengah, pangkal, dan pinggir kain untuk kemudian dilihat seberapa jauh perbedaan warnanya. Shading warna yang tidak masuk standar toleransi akan ditandai dan dibuatkan special marker. Fabric Skewing Skewing atau kemiringan adalah perbedaan tinggi antara ujung kanan dan kiri kain bila ditarik garis lurus mendatar. Rumus skewing Skewing % = Selisih tinggi ujung kanan dan kiri kain x 100 / lebar kain Umumnya toleransi skewing yang diperbolehkan adalah 3%. Fabric Bowing Bowing adalah perbedaan tinggi pada tengah kain bila ditarik garis lurus. Rumus bowing Bowing % = Selisih tinggi pada bagian tengah kain x 100 / lebar kain Umumnya toleransi bowing yang diperbolehkan adalah 3%. Shrinkage Test Shrinkage test pengecekan susut dilakukan untuk mengetahui persentase susut kain setelah relax dari gulungan/rol dan washing. Kain uji diberi tanda garis 50 x 50 cm2, cek ukurannya setelah direlaksasi, steam dan washing. Apabila persentase penyusutan kain ini tinggi, biasanya akan dilakukan optimalisasi proses relaks kain atau penambahan ukuran size specification. Fabric Weight Fabric weight atau berat kain diukur untuk memastikan kesesuaian bahan yang akan digunakan dengan standar yang sudah ditentukan. Makin berat suatu bahan biasnya main tebal dan sebaliknya. Fabric weght akan di cek dengan punch dan ditimbang, setidaknya sekali selama pengecekan pada bagian tengah, kanan dan kiri kain. Toleransi fabric weight yang diterima biasanya adalah +/-5%. Roll Length Perbedaan panjang kain terhadap PO akan dicatat untuk mengantisipasi kekurangan kain. Perbedaan panjang yang diterima adalah +/-2% Roll Width Lebar kain akan dicek minimal 3 kali, yaitu di awal, tengah dan akhir roll. Toleransi biasanya +3% dari cuttable sesuai lebar marker. Tidak ada toleransi lebih kecil dari lebar cuttable. Color Approval Warna, print dan motif kain dicek berdasarkan approval kain standar sesuai pesanan buyer/customer. Fabric Odor & Handfeel Tidak ada toleransi untuk kain yang berbau busuk. Tidak ada toleransi untuk handfeel, sesuai approval. Pengecekan Aksesoris Memastikan aksesoris yang akan digunakan sesuai spesifikasi dan dalam kondisi yang baik dalam tiap bulk production. Contoh aksesoris antara lain label, kancing, zipper, polibag, boks karton, benang, dll. Inspeksi minimal 10% dari total kedatangan, jika ditemukan defect lebih dari 10% maka aksesoris dikembalikan ke supplier atau dilakukan pengecekan 100% disortir. Label Membandingkan label dengan standar approval. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada label antara lain jenis bahan, ukuran label, tulisan art work, dan warna. Pengecekan Zipper Pengecekan zipper sesuai approval, diantaranya warna, ukuran toleransi ± 3/16”, fungsional open/closed ketahanan warna/cat pada puller & stopper. Pengecekan Bok Pengacekan dilakukan terhadap; ukuran, tulisan artwork dan kekuatan perporasi. Pengecekan Kancing Membandingkan dengan approval sample, antara lain warna, ukuran, dan posisi dan jumlah lubang. Pengecekan Benang Pengecekan warna, nomer atau ukuran, dan jenis benang sesuai dengan approval sample. Pengecekan Elastic Pengecekan sesuai dengan approval sample warna, ukuran, dan kelenturan atau elastisitas. Pengecekan Cutting Pengecekan di bagian Cutting dilakukan untuk memastikan hasil cutting sesuai dengan pattern. Pemeriksa bagian potong mengecek gelaran kain, gelaran tidak bergelombang, tidak melipat, gelaran bagian bawah sampai atas harus sama, tidak ada penyusutan kain, hasil potongan kemudian dicek dan harus sesuai dengan sample dan toleransi ukuran. Proses pengecekan di Cutting antara lain Pengecekan marker Pengecekan gelaran Pengecekan hasil potongan Pengecekan hasil fusing Pengecekan Marker Setiap pattern baru yang akan turun produksi diperiksa kesesuaian ukurannya berdasarkan size spec. Pengecekan yang dilakukan antara lain Kesesuaian style Quantity garment sesuai dengan ratio marker Kelengkapan panel Penyusunan panel pada marker bila ada permintaan khusus seperti matching, one way cut, dll. Ukuran panel sesuai pattern Lebar marker disesuaikan dengan lebar cuttable kain Arah panel pada marker. Pengecekan Gelaran Pengecekan yang dilakukan diantaranya Ketebalan gelaran Kain motif printing harus bertemu atau matching sesuai permintaan Arah printing satu arah Pengecekan Hasil Potongan Cutting Hasil cutting diperiksa dibandingkan terhadap pattern. Pada tumpukan bagian atas, tengah dan bawah untuk setiap meja. Untuk jenis style garmen yang harus matching maka perlu dicek 100% panel yang harus matching tersebut. Bila ada panel reject maka harus diganti dengan potongan panel yang baru. Secara umum pengecekan yang dilakukan antara lain Bentuk dan ukuran panel sesuai pattern Quality potong Quality kain Shading Matching panel Kartu identitas panel dengan isi per bundle Prosedur pemeriksaan bagian potong Inspection Cutting antara lain Melakukan pemeriksaan lembar kain bagian atas sampai lembar bagian bawah Melakukan pemeriksaan kelengkapan pola pada kertas marker Melakukan pemeriksaan setiap garis komponen apakah terdapat kesalahan potong atau tidak Melakukan pemeriksaan interlining dengan pola bila komponen garmen menggunakan interlining dan bordir Melakukan pencatatan dan pemotongan ulang, bila terjadi kesalahan potong Melakukan pemeriksaan terhadap mutu kain yang meliputi kontruksi, warna, corak/motif, tekstruk bagian luar dan bagian dalam kain. Melakukan pemeriksaan pada marker, apakah rasio ukuran sudah memenuhi seluruh ukuran yang dipesan Melakukan pemeriksaan mutu hasil gelaran/spreading apakah bahan yang digelar sudah benar benar lurus / rata dan tidak bergelombang Melakukan pemeriksaan terhadap metode pemotongan cutting Melakukan pemeriksaan mutu hasil potongan, apakah seluruh hasil potong sudah benar benar sesuai dengan pola asli original pattern yang diberikan oleh pemesan/buyers Melakukan pemeriksaan mutu hasil potong, apakah potongan komponen benar benar sesuai matching dan balance untuk corak bahan bergaris atau berkotak Pengecekan hasil bagian fusing Fusing adalah proses merekatkan bahan pelapis Interfasing pada komponen-komponen kecil seperti kerah, manset, lapisan leher, belahan, melalui proses pemanasan pengepresan/penyeterikaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain Jenis komponen yang akan difusing sesuai approval sample Jenis interlining Penyetelan mesin berdasarkan rekomendasi dari supplier interlining Ukuran panel setelah di-fusing Warna panel setelah di-fusing Prosedur pemeriksaan bagian fusing antara lain Memeriksa hasil fusing, apakah terdapat gelembung/udara, apakah sudah memenuhi standar atau belum Memeriksa hasil fusing pada bahan bergaris atau berkotak,apakah hasilnya benar benar lurus dan stabil Memeriksa interlining yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan yang ditentukan oleh buyer. Melakukan pemeriksaan mutu hasil fusing sebelum dan sesudah pencucian. Apakah mengalami perubahan warna dan ukuran. Pengecekan pada Sewing dan Finishing Pemeriksaan kualitas pada proses assembling sewing sebaiknya dilakukan pada tiap tahapan proses, hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan yang semakin parah. Berikut contoh QC yang bertugas mengontrol kualitas produksi sewing QC line mengecek hasil produksi di line sewing, QC finishing mengecek hasil produksi setelah finishing, QC in-process mengecek proses sewing dan hasil akhir garmen. QC Line Line awal depan, QC melakukan pengecekan terhadap SPI jumlah setikan per inchi Jahitan wokmanship Cutting way Shading Bentuk garment QC Finishing Melakukan pemeriksaan antara lain Tampilan Jahitan Kelengkapan aksesoris Workmanship Ukuran garment Dll. QC In-Proses QC in-proses melakukan pengecekan pilot run sebanyak 20 pcs size M. QC in-proses melakukan pengecekan terhadap operator sewing meliputi Gauge alat bantu jahit, corong Margin Ukuran operator Tension benang Accessories berdasarkan Trim Card Hasil garment berdasarkan approval sample workmanship dan aethestic Pola dan hasil cutting. QC in-proses melakukan pengukuran berdasarkan AQL Acceptable Quality Level. Pre-Final dan Final Audit Pre-Final Inspection Pre-final inspection dilakukan untuk memastikan seberapa jauh kesiapan dan persiapan untuk dilakukan final-audit inspection. Umumnya Pre-Final Inspection dilakukan setelah produksi manghasilkan output minimal 20%, dengan sampling yang dicek sebanyak 20 pcs. Pre-Final juga dapat dilakukan setelah garmen ada yang sudah di-packing berdasarkan AQL 4,0 atau sesuai keinginan buyer. Inspeksi pada pre-final antara lain Packing audit Workmanship Measurement Kelengkapan aksesoris Bentuk garment berdasarkan approval sample dan sample comment. Fitting Dll. Packing Audit Packing audit biasanya dilakukan oleh QA bersamaan proses Pre-Final berdasarkan AQL 2,5. Pengecekan dilakukan terhadap Shipping mark Ratio packing Check digit Accessories packing Quality carton box Ukuran karton Final Audit Inspection Final audit adalah proses pemeriksaan akhir untuk menentukan kelayakan hasil produksi baik secara kualitas maupun kuantitas memenuhi minimum persyaratan standar yang sudah ditentukan. Final audit dilakukan untuk menentukan apakah hasil produksi sudah layak untuk release pengiriman. Syarat final audit dapat dilakukan biasanya adalah proses produksi sudah selesai 100% dan minimal 80% sudah di-packing. Biasanya dilakukan oleh QC independent yang sudah disepakati atau QC buyer. Pengecekan Final Audit sama seperti dengan saat melakukan proses Pre-Final. Measurement audit AQL Workmanship AQL untuk ekspor untuk lokal Packing audit AQL
Istilahyang biasa dipakai dalam industry garment : CMT = adalah bentuk kerja sama dengan factory dimana factory hanya bertugas membuat pesanan buyer saja. Semua keperluan produksi disediakan oleh buyer seperti bahan baku dan accessories.
Daftar Istilah Istilah Di Industri Garment “Life is study, if you don’t study you look like not life” Daftar Istilah Istilah di Industri Garment harus diketahui oleh pelaku industri garment tersebut. Dengan adanya pemahaman istilah ini semuanya akan seragam dan sekata dalam implementasinya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas di bidang tertentu. Istilah istilah dalam industri garment ada banyak sekali, namun semuanya dipelajari dan dibiasakan sehingga akhirnya menguasai dengan sendirinya. Istilah istilah ini akan anda temui jika menekuni industri garment, tentunya daftar istilah yang disebutkan dalam artikel ini terbatas, masih banyak istilah istilah lain. Penulis akan menambahkan istilah istilah lainnya pada kesempatan selanjutnya jika mendapatkan pengetahuan lainnya. Berikut ini adalah beberapa daftar istilah yang biasa di temukan di dunia garment dan fashion. Daftar Istilah di Industri Garment Fabric Fabric merupakan istilah lain dari kain. Fabric adalah kumpulan serat serat baik dari serat alami, buatan, maupun sintesis yang diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu bahan baku. Fabric inilah yang nantinya menjadi bahan baku utama dalam industri garment. Fabric Weight, Fabric Weight adalah berat fabric baik sebelum ataupun sesudah washing. Approval, Approval adalah acuan persetujuan dari Buyer untuk standarisasi pengerjaan. Baik itu approval fabric maupu aksesories. Benang, Benang adalah sebuah serat yang didapat dari bahan alami maupun buatan. Tebal tipisnya benang tergantung apa yang dibutuhkan. Biasanya dilambangkan dengan Tex, misalnya text 21, text 27, dan yang lainnya. Aksesories, Aksesories adalah bahan pelengkap yang digunakan untuk pakaian, misalnya Kancing, Renda, Zipper, Drawcord, Mobilon Tape, Label, Neck Tape, dan lain-lain. Accu Mark, Accu Mark adalah alat yang dilengkapi komputer digunakan untuk mendesain pakaian, membuat pola, grading sampai gambar penataan pola. Automatic Steam Iron, Automatic Steam Iron adalah seterika otomatis yang dilengkapi pengatur suhu dan air yang secara otomatis dapat mengatur pemberian uap. Bundel, Bundel adalah ikatan dari sejumlah komponen pakaian yang biasanya siap loading untuk di sewing. Bor Kain, Bor Kain adalah alat bor yang digunakan untuk memberi tanda pada komponen pakaian, misalnya tempat saku, kupnat, dan lain-lain. Course, Course adalah arah jeratan kain rajut. Core Spun, Core Spun adalah benang inti multifilament yang dibungkus oleh serat-serat spun. Cacat Kritis, Cacat atau Reject Kritis adalah cacat jahitan pada pakaian yang terlihat dan menyebabkan pakaian tidak dapat dipakai. Cacat Major, Cacat atau Reject Major adalah cacat jahitan pada pakaian tetapi pakaian masih dapat dipakai. Cacat Minor, Cacat atau Reject Minor adalah cacat jahitan kecil pada pakaian dan tidak begitu terlihat. Face to Face, Face to Face adalah penyusunan kain dengan posisi bagian luat kain saling beradu. Face Down, Face Down adalah penyusunan kain dengan posisi bagian luar kain menghadap ke bawah. Face Up, Face up adalah penyusunan kain dengan posisi bagian luar kain menghadap ke atas. Fashion, Fashion adalah mode pakaian. Grading, Grading adalah memperbesar atau memperkecil pola sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Glace Cotton, Glace Cotton adalah benang kapas yang permukaannya diberi lapisan khusus sehingga menjadi kaku dan licin. Interlining, Interlining adalah kain yang digunakan sebagai pengeras komponen tertentu pada pakaian. Intralooping, Intralooping adalah pembentukan jeratan dari sebuah lengkungan benang yang dikait oleh lengkungan berikutnya dari benang yang sama. Interlooping, Interlooping adalah pembentukan jeratan dari sebuah lengkungan benang atas yang dikait oleh lengkungan benang bawah. Interlacing, Interlacing adalah pembentukan jeratan dari sebuah lengkungan benang atas yang melingkar pada lengkungan benang bawah. Jeratan Rantai, Jeratan Rantai adalah jeratan yang terbentuk dari satu atau lebih benang jarum yang menembus kain dan membentuk lengkungan, kemudian dijerat oleh lengkungan berikutnya sehingga bentuk jeratannya seperti rantai. Jeratan Kunci, Jeratan Kunci adalah jeratan yang terbentuk dari dua atau lebih kelompok benang, dimana benang atas menembus bahan dan dikunci oleh benang bawah atau benang sekoci. Jpm, Jpm adalah jeratan per menit. Katup Sleret atau Zipper Katup Sleret atau yang dikenal dengan Zipper adalah dua helai kain dengan ukuran tertentu yang salah satu sisinya masing-masing mempunyai gigi berbentuk spiral atau berbentuk rantai yang terbuat dari metal atau nylon dan diberi tarikan serta kunci pada ujung gigi sehingga bisa saling menutup apabila ditarik. Kertas Pola, Kertas Pola adalah kertas khusus berwarna putih yang digunakan untuk membuat pola. Kertas Anti Lengket, Kertas Anti Lengket adalah kertas putih tipis yang diletakkan di antara susunan kain untuk mencegah agar komponen yang dipotong tidak lengket satu dengan yang lain. Kertas Marker, Kertas marker adalah kertas khusus dengan lebar tertentu dan berbentuk rol untuk menggambar penataan pola. Kerah Shanghai, Kerah Shanghai adalah kerah kecil yang dipasang berdiri pada leher. Kerah Langsung, Kerah Langsung adalah kerah yang dibuat langsung menyatu dengan bagian badan depan. Kerah Bulat, Kerah Bulat adalah kerah yang berbentuk bulat dan dipasang agak berdiri. Kerah Rebah, Kerah Rebah adalah kerah yang dipasang pada leher dengan posisi rebah atau jatuh ke bagian depan. Lay Out By Product, Lay out By Product adalah tata letak mesin berdasarkan urutan proses pengerjaan. Lay Out By Operation, Lay Out By Opeartion adalah tata letak mesin berdasarkan kelompok operasi pengerjaan. Lay Out By Stationary, Lay Out By Stationary adalah tata letak mesin yang dapat dipindahkan mengikuti bahan baku yang diolah. Law Warp, Law atau Warp adalah arah panjang kain. Marker, Marker adalah gambar penataan pola. Pattern, Pattern adalah potongan potongan berbentuk pola dasar dari bagian garmen yang nantinya dijadikan acuan dalam pemotongan fabric. Cutable, Cutable adalah fabric maksimum yang bisa dipotong, biasanya cutable lebih digunakan untuk mengukur lebar fabric & besar nya lebih kecil dari lebar marker maupun lebar fabric. End to End, End to End adalah ukuran maksimum dari ujung ke ujung dalam fabric, biasanya istilah End to End digunakan untuk mengukur lebar fabric. One way, One way adalah arah potong dengan satu arah Two way, Two way adalah arah potong dengan dua arah Manufaktur, Manufaktur adalah pembuatan barang-barang dengan skala besar baik dengan tangan maupun mesin. Marcerisasi, Marcerisasi adalah proses penyempurnaan pada bahan kapas untuk meningkatkan ketahanan kusut. Multifilament, Multifilament adalah beberapa benang filament yang dirangkap dan digintir menjadi satu dan diberi penyempurnaan resin yang dapat menyatukan rangkapan tersebut. Mon Voven, Mon Voven adalah kain yang dibuat dari lapisan-lapisan surat secara mekanik, kimia, thermal atau saling mengkaitkan antar serat menggunakan jarum. One Way Spreader, One way Spreader adalah mesin penggelar dan penyusun kain yang berjalan satu arah dengan permukaan kain menghadap ke atas atau ke bawah. Operations Process Chart, Operations Process Chart adalah bagan proses pengerjaan yang disesuaikan dengan urutan pengerjaannya. Penakik, Pekanik adalah alat untuk memberikan tanda takil dengan bentuk V atau lurus pada bagian tertentu komponen. Pakan Weft, Pakan atau Weft adalah arah lebar kain. Sintetik, Sintetik adalah buatan atau tiruan. Soft Cotton, Soft Cotton adalah benang kapas yang pada waktu proses pengelantangan atau pencelupan ditambahkan zat pelemas. Tailor, Tailor adalah tukan jahit pakaian. Translucent, Translucent adalah transparan atau tembus pandang. Thermal, Thermal adalah suhu panas atau pemanasan. Up to date, Up to date adalah tidak ketinggalan zaman atau mengetahui kabar terbaru Wash and Wear, Wash and Wear adalah cuci, keringkan langsung pakai. Wale, Wale adalah arah jajaran kain rajut. Waktu Standar, Waktu Standar adalah waktu kerja yang dilakukan oleh operator yang mempunyai keterampilan standar untuk pekerjaan tertentu. Waktu Kerja, Waktu Kerja adalah waktu efektif untuk bekerja. Wased Cotton, Wased Cotton adalah benang kapas yang pada waktu penyempurnaan diberi minyak parafin atau silikon sehingga benang tahan gesekan. Demikian daftar istilah yang lazim ditemui ketika memasuki dunia industri garment, sangat penting untuk mengetahui istilah istilah tersebut, sehingga jika ada pembicaraan maupun pembahasan mengenai garmen akan terjalin komunikasi searah dan sekata sekaligus menghindari kesalahpahaman. Tidak ada kata terlambat dalam belajar, mari tingkatkan potensi maksimal diri kita sehingga dapat bermanfaat bagi semuanya. Terima kasih telah mengunjungi blog ini, terus nantikan update artikel selanjutnya ^^.
Bagi Anda yang sedang merencanakan pengerjaan pakaian, termasuk seragam perusahaan, Anda mungkin kerap mendengar istilah CMT. Istilah ini sebenarnya sudah sangat umum digunakan dalam industri garmen atau tekstil. CMT yang merupakan singkatan dari cut, make, trim merupakan salah satu jasa yang seringkali dipilih sebagai opsi utama untuk pengerjaan produk garmen.
Mungkin Anda sudah tidak asing lagi mendengar istilah garmen. Meski dari segi kegiatan produksi industri garmen hampir sama dengan konveksi, tailor, dan aktivitas menjahit lainnya. Akan tetapi skala produksi yang perusahaan hasilkan dan jumlah karyawan suatu pabrik sangatlah besar. Oleh karena itu perusahaan membutuhkan sebuah software inventory yang dapat mengelola secara otomatis mulai dari persediaan barang, memantau proses stok transfer, estimasi kebutuhan inventaris, dan mengefektifkan pengelolaan stok setiap lokasi. Hal inilah yang membedakan industri garmen dengan konveksi dan tailor meskipun sama sama memproduksi pakaian jadi, namun jumlah produksi yang mereka hasilkan lebih sedikit. Oleh sebab itu pabrik garment pasti membutuhkan sebuah software inventory yang dapat membantu operasional perusahaan Anda, untuk mengetahui detail harga dari Software Inventory Anda dapat mengunduh skema harga dari HashMicro dan coba demo secara gratis. Daftar Isi Pengertian Industri Garmen Perbedaan Garmen dan Tekstil Proses Produksi dalam Industri Garmen Istilah dalam Industri Garmen Accessories BOM bill of material Bulk Consumption Finished goods Inspection Bahan Baku yang Digunakan dalam Industri Garmen Mesin-Mesin Penting dalam Industri Garmen Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk Industri Garmen Kesimpulan Pengertian Industri Garmen Industri garmen adalah sebuah industri yang memproduksi pakaian jadi atau produksi tekstil dalam skala besar dengan tujuan pasar dalam negeri maupun luar negeri. Produk yang industri hasilkan berupa kaos, kemeja, jaket, jas, almamater, celana dan masih banyak lagi produk yang dapat industri hasilkan. Sehingga karyawan yang bekerja dalam perusahaan ini sangat banyak bisa mencapai ribuan karyawan. Selain itu perusahaan garmen memiliki sistem administrasi dan inventory yang baik serta memiliki peralatan teknologi yang canggih dan modern guna mempercepat proses produksi dengan jaminan kualitas yang baik. Perbedaan Garmen dan Tekstil Industri garmen dan tekstil seringkali digunakan secara bergantian, namun keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Tekstil adalah industri yang bergerak dalam produksi kain atau bahan mentah untuk digunakan dalam produksi pakaian atau produk tekstil lainnya. Industri tekstil meliputi semua tahap produksi kain, mulai dari bahan mentah seperti kapas atau wol, hingga produk akhir seperti kain rajut atau tenunan. Sementara itu, industri garmen fokus pada produksi pakaian jadi atau busana yang siap pakai. Industri garmen mengambil bahan mentah yang telah industri tekstil hasilkan, seperti kain atau benang, dan mengubahnya menjadi produk akhir dalam bentuk pakaian yang siap pakai. Dalam beberapa kasus, terdapat perusahaan yang memproduksi baik tekstil maupun garmen, namun secara umum, keduanya dapat dianggap sebagai industri yang terpisah dengan fokus yang berbeda dalam proses produksinya. Lengkapi Form Berikut Ini dan Dapatkan Demo Software HashMicro GRATIS! Proses Produksi dalam Industri Garmen Proses produksi dalam industri garmen merupakan serangkaian tahapan yang dilakukan untuk menghasilkan produk garmen yang berkualitas. Berikut adalah beberapa tahapan dalam proses produksi dalam industri garmen, dari bahan baku hingga menjadi produk jadi Pemilihan Bahan Baku Bahan baku merupakan hal penting dalam industri garmen. raw material yang pabrik garment gunakan dalam produksi garmen biasanya berupa kain atau kain rajutan yang pabrik pilih berdasarkan kualitas, tekstur, warna, dan ukuran. Bahan baku yang pabrik garment pilih harus sesuai dengan desain dan kebutuhan produksi. Pemotongan Kain Setelah pabrik memilih bahan baku, tahap selanjutnya adalah pemotongan kain. Kain dipotong sesuai dengan pola desain produk yang akan dihasilkan. Pemotongan kain harus pabrik lakukan dengan teliti dan akurat untuk memastikan ketepatan ukuran dan pola. Penjahitan Setelah kain dipotong, tahap selanjutnya adalah penjahitan. Kain yang sudah pabrik potong dijahit sesuai dengan pola dan desain yang telah ditentukan. Tahap penjahitan harus pabrik lakukan dengan hati-hati dan presisi untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Finishing Setelah produk selesai dijahit, tahap selanjutnya adalah finishing. Finishing meliputi tahap pembersihan, pengeringan, dan penghalusan produk. Finishing pabrik lakukan untuk membuat produk lebih rapi, halus, dan siap untuk dipakai. Quality Control Setelah produk selesai pabrik finishing, tahap selanjutnya adalah quality control. Quality control pabrik garment lakukan untuk memastikan bahwa produk sudah memenuhi standar kualitas pabrik. Tahap ini sangat penting untuk menghindari produk cacat dan memastikan kepuasan pelanggan. Packaging Setelah produk dinyatakan lulus quality control, tahap selanjutnya adalah packaging. Produk pabrik kemas dengan rapi dan sesuai dengan standar packaging yang telah ditentukan. Packaging yang baik akan meningkatkan kesan positif pada pelanggan dan menjaga produk tetap dalam kondisi baik selama pengiriman. Istilah dalam Industri Garmen Dalam industri garmen ada beberapa istilah yang perlu Anda ketahui, istilah ini biasanya digunakan untuk penyebutan suatu barang material yang terdapat pada inventaris ataupun proses produksi pakaian. Berikut adalah beberapa istilah yang dapat Anda ketahui. Accessories Accessories adalah bahan material yang biasa industri gunakan untuk melengkapi sebuah pakaian. Dalam industri ini, accessories dapat berupa kancing, resleting, dan aksesoris lainnya. Accessories juga dapat menambah daya tarik dari sebuah pakaian sehingga dapat meningkatkan harga jual. BOM bill of material BOM atau Bill Of Material adalah daftar bahan baku yang industri butuhkan untuk membuat pakaian. Dalam industri garmen manufaktur BOM biasanya disiapkan oleh merchandiser pabrik. Bill Of material adalah dokumen utama yang industri gunakan oleh setiap peran dalam rantai pasokan seperti desainer, merchandiser, buyer, marketing dan lainnya. Bulk Bulk adalah istilah lain untuk mass production atau produksi dalam jumlah yang besar. Mass production adalah ketika pabrik garmen memproduksi pakaian standar dalam jumlah yang sangat besar sesuai dengan kebutuhan buyer. Consumption Consumption dalam industri garmen adalah istilah penyebutan untuk banyaknya penggunaan sebuah bahan material pada satu garmen. Istilah consumption atau penggunaan dalam fabricenal dengan YY atau yardage yield, contoh consumption atau penggunaan dalam 1 garmen senilai berarti kebutuhan fabric rata-rata adalah yard per garmen. Finished goods Finished goods atau barang jadi adalah sebutan untuk pakaian yang sudah lengkap dengan berbagai macam aksesoris yang pakaian butuhkan pada proses pembuatan dan sudah lolos quality control sehingga siap untuk perusahaan kirim. Inspection Inspection atau inspeksi merupakan istilah dari pengecekan, inspeksi dalam industri garmen sangat penting untuk industri lakukan untuk mengecek material, karena garmen adalah hasil dari perakitan material atau elemen yang berbeda seperti kain, benang jahit, kancing, dan lainnya, melalui proses penjahitan. Baca Juga Tips Mudah Membuat Laporan Keluar Masuk Barang Menggunakan Software Inventory Bahan Baku yang Digunakan dalam Industri Garmen Industri garmen merupakan industri yang memproduksi berbagai macam produk tekstil, mulai dari pakaian, tas, hingga alas kaki. Proses produksi produk garmen dimulai dari bahan baku, oleh karena itu pemilihan bahan baku yang tepat sangat penting untuk menghasilkan produk garmen berkualitas tinggi. Berikut adalah beberapa bahan baku yang sering pabrik gunakan dalam industri garmen Kain atau Bahan Tekstil Kain merupakan bahan baku utama dalam industri garmen. Jenis kain yang pabrik garmen gunakan dapat berupa kain katun, kain wol, kain linen, kain satin, kain polyester, dan masih banyak lagi. Benang Benang juga merupakan bahan baku yang sangat penting dalam industri garmen. Benang pabrik garment gunakan untuk menjahit kain dan membuat berbagai macam motif dan pola pada produk garmen. Kancing, Resleting, dan Aksesori Lainnya Bahan-bahan ini pabrik garmen gunakan untuk menambahkan detail pada produk garmen dan membuat produk menjadi lebih menarik. Jenis-jenis kancing dan resleting yang pabrik gunakan meliputi kancing kayu, kancing logam, resleting berbagai ukuran, dan masih banyak lagi. Mesin-Mesin Penting dalam Industri Garmen Industri garmen merupakan industri yang menggunakan banyak mesin dalam proses produksinya. Mesin-mesin ini membantu meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk. Berikut adalah beberapa mesin penting dalam industri ini Mesin Jahit Mesin jahit adalah mesin yang paling umum industri ini gunakan. Mesin ini pabrik garment gunakan untuk menjahit kain dan membuat produk garmen seperti pakaian, tas, dan sepatu. Jenis mesin jahit yang pabrik garment gunakan meliputi mesin jahit lurus, mesin jahit overdeck, mesin jahit zigzag, dan masih banyak lagi. Mesin Potong Kain Selanjutnya yaitu Mesin potong kain. Mesin ini pabrik garment gunakan untuk memotong kain dengan presisi dan efisien. Mesin ini dapat memotong banyak lapisan kain sekaligus dan membentuk pola yang pabrik inginkan. Mesin Bordir Selanjutnya, Mesin bordir. Pabrik garmen menggunakannya untuk membuat pola atau motif pada produk garmen. Mesin ini dapat membuat berbagai macam desain bordir dengan cepat dan akurat. Mesin Press Selanjutnya, Mesin press pabrik gunakan untuk menyetrika produk garmen seperti pakaian dan kain. Mesin ini membantu menghasilkan produk yang lebih rapi dan terlihat lebih baik. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk Industri Garmen Kualitas produk industri garmen sangat penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dan membangun citra positif perusahaan. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas produk garmen, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses produksi. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas produk garmen Pemilihan Bahan Baku yang Tepat Pemilihan bahan baku yang berkualitas tinggi dan sesuai dengan produk yang pabrik garment hasilkan sangat penting untuk menghasilkan produk garmen yang berkualitas tinggi. Bahan baku yang kurang baik dapat menyebabkan produk garmen menjadi cepat rusak atau tidak tahan lama. Desain yang Baik Desain produk garmen yang baik dan sesuai dengan pasar dapat meningkatkan nilai jual produk dan membantu meningkatkan kepuasan pelanggan. Proses Produksi yang Baik Selanjutnya, dengan proses produksi yang baik dan efisien dapat membantu meningkatkan kualitas produk garmen. Proses produksi yang buruk dapat menyebabkan produk garmen menjadi cacat dan kurang berkualitas. Kesimpulan Dalam industri garmen terdapat berbagai macam istilah yang biasa peruhaan gunakan untuk memproduksi pakaian. Istilah tersebut orang pakai untuk membantu proses produksi pakaian. Industri garmen saat ini menggunakan software untuk mengelola material dan persediaan dalam gudang, Industri garmen biasanya menggunakan sebuah sistem persediaan barang yang dapat membantu operasional perusahaan. HashMicro menyediakan sebuah Software Inventory yang dapat mengelola tingkat persediaan, memantau proses stok transfer barang, estimasi kebutuhan inventaris, dan efektifkan pengelolaan stok setiap lokasi dengan Sistem Inventory Barang berbasis web terbaik. Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda? Dewi Sartika pemahaman mendalam tentang teknologi, Dewi berkomitmen untuk menciptakan konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan memotivasi untuk berpikir. Apakah itu melalui menulis tentang teknologi atau topik lain, Dewi selalu berusaha untuk menyampaikan hasil kerja berkualitas tinggi yang terhubung dengan audiens dan memiliki dampak yang tahan lama
Istilah- Istilah Dalam Dunia Fashion (H) June 02, 2018 Berikut ini adalah pengertian dan arti dari istilah dalam dunia fashion bagian H. Haberdashery - Pernak-pernik jahit seperti kancing benang dan resleting (Inggris), toko busana pria dan pelengkapnya (Amerika).

HomeIstilah Istilah Dalam Qc GarmentAda total 15,520 lowongan kerja dari hasil pencarian mengenai informasi "istilah istilah dalam qc garment" di yang tersedia. Mencakup tentang detil kisaran gaji, job desk, dan apa saja persyaratan untuk melamar lowongan kerja tersebutLoker Terbaru Garment Trainee,textile,apy Royal Golden EagleRoyal Golden Eagle RGE merupakan salah satu perusahaan terkemuka di dunia yang bergerak di bidang tekstil dan garment. Salah satu program yang ditawarkan oleh RGE adalah lowongan kerja Garment Train...Lowongan Kerja Sales Executive garment & Textile Asaba GroupKabar gembira untuk semua pecinta dunia kerja di Indonesia. Asaba Group yang berlokasi di Jakarta Pusat, telah mengumumkan Lowongan Kerja 2023 Sales Executive Garment & Textile yang dibuka dengan ke...Lowongan Kerja Spg Toko Pt Leading Garment IndustriesPT. Leading Garment Industries adalah perusahaan pakaian terkemuka yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan pakaian, tersedia untuk semua perusahaan dan to...Lowongan Kerja Staff Merchandiser Pt Leading Garment IndustriesLowongan kerja tahun 2023 telah dibuka di PT Leading Garment Industries di Bandung, Jawa Barat. Perusahaan yang bergerak dalam industri pakaian ini telah mengumumkan lowongan kerja bagi para calon yan...Lowongan Kerja Lowongan Kerja Merchandiser Garment Pt Rodeo Prima Jaya SemarangPada tahun 2023, PT Rodeo Prima Jaya Semarang, sebuah perusahaan di bidang garment di Semarang, telah membuka lowongan kerja Merchandiser. Ini merupakan kesempatan yang baik bagi para pencari kerja un...Lowongan Kerja Lowongan Kerja Merchandiser Garment Di Pt Rodeo Prima Jaya SemarangPT Rodeo Prima Jaya Semarang, perusahaan berlokasi di Semarang, Jawa Tengah, telah mengumumkan lowongan kerja Merchandiser Garment untuk tahun 2023. Berikut Detil Lowongan Kerja Terbaru 2023 Lowongan...Lowongan Kerja Admin Online Pt Leading Garment IndustriesPT Leading Garment Industries, salah satu perusahaan pakaian terkemuka di Bandung, Jawa Barat, adalah salah satu perusahaan yang terus berkembang dan berinovasi. PT Leading Garment Industries telah me...Lowongan Kerja Staff Export Import Pt Leading Garment IndustriesPT Leading Garment Industries yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat saat ini membuka lowongan kerja untuk posisi Staff Export Import pada tahun 2023. Saat ini PT Leading Garment Industries telah berke...Lowongan Kerja Administrasi Gudang Pt Leading Garment IndustriesPada tahun 2023, PT. Leading Garment Industries menawarkan lowongan kerja khusus untuk posisi Administrasi Gudang di Bandung, Jawa Barat. Lowongan ini sangat menarik bagi para pelamar yang ingin menge...Lowongan Kerja Qc Garment Pt Wynfield Global VenturesPT Wynfield Global Ventures adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pakaian, yang berbasis di Jakarta. Perusahaan ini telah beroperasi selama lebih dari 20 tahun dan telah berhasil memba...Lowongan Kerja Japanese Interpreter – Garment Rgf Hr AgentDalam era digital, industri tekstil banyak mengalami kemajuan yang luar biasa. Dengan perkembangan teknologi, industri tekstil telah berkembang menjadi lebih efisien dan lebih kompetitif. Untuk terus ...Lowongan Kerja supply Chain Tech Vp Sales – Garment Industry MatchatalentTahun 2023 merupakan titik balik yang menarik bagi para pelamar kerja di seluruh dunia. Perkembangan teknologi digital masuk ke dalam semua aspek kehidupan kita, termasuk pasar kerja. Lowongan pekerja...Lowongan Kerja supply Chain Tech Vp Sales – Garment Industry MatchatalentPada tahun 2023, MatchaTalent, sebuah perusahaan penyedia jasa rekrutmen, membuka lowongan pekerjaan untuk posisi VP Sales di industri pakaian, berlokasi di Jakarta. Mereka mencari individu yang dapat...Lowongan Kerja Staff Ppic Pt Tiga Rasa IndonesiaLowongan kerja di PT Tiga Rasa Indonesia yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, sangat menarik untuk diperhatikan. Perusahaan ini sedang mencari Staff PPIC untuk tahun 2023. Posisi ini memiliki banya...Lowongan Kerja Supervisor Gudang Pt Asia Garments AccesoriesPT Asia Garment Accessories yang berlokasi di Jakarta Pusat, saat ini sedang membuka lowongan pekerjaan untuk posisi Supervisor Gudang di tahun 2023. Dengan menggunakan pengalaman, pengetahuan, dan ke...Lowongan Kerja Administrasi Pembukuan Tuban Pt Porta Jktm KaryaLowongan kerja Administrasi Pembukuan di PT Porta JKTM Karya di Tuban, Jawa Timur, lebih dari sekedar mencari pekerjaan untuk tahun 2023. Ini adalah sebuah kesempatan bagi para pencari kerja untuk ber...Lowongan Kerja Production Staff japanese Speaker Rgf Hr AgentRGF HR Agent adalah perusahaan yang berlokasi di Indonesia yang telah berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam mempertemukan para pelamar dengan berbagai perusahaan di seluruh dunia. RGF HR Agent kemba...

Padaujung baris proses dibalik. Bawa jarum keluar ke titik 4, lalu masukkan ke titik 5 dan keluar lagi ke titik 6. Begitu seterusnya hingga satu baris itu menjadi Cross Stitch yang lengkap. Finishing O ff (Tahap Akhir) Saat benang hampir habis sisipkan benang pada bagian belakang kain pada Stitch.--> Gambar pada bagian belakang kain Three

Contohnya Noda celupan pada kain tidak melebihi dari 1,25 meter Pengecapanpriting yang jelek tidak melebihi dari 1,25 meter Warna kain yang tidak rata tidak lebih dari 1,25 meter Benang yang lepas pada akhir jahitan Setikan yang rusak masih dapat diperbaiki Lebar kemeja yang tidak sama tapi tidak kelihatan Panjang lengan yang tidak rata tapi kurang dari 9 mm Dan lain-lain e. Quality Control QC for Garment Kendali Mutu Garmen Mutu diperiksa dalam beberapa tahap yang berbeda dalam proses produksi. Departemen kendali mutu merupakan bagian yang terpisah dan bertugas untuk memastikan bahwa hasil akhirnya benar. Manajer Kendali Mutu bertanggung jawab atas departemen ini, di bantu oleh para penyelia di beberapa bagian. Masing – masing pabrik memiliki sistem kendali mutu tersendiri. Semakin rinci dan semakin bermutu bagian kendali mutu, maka semakin baik hasil akhirnya. Oleh karena itu pemeriksaan dilakukan pada beberapa tahap dalam proses produksi. Quality Control Kendali Mutu adalah serangkaian kegiatan yang telah terencana, bertujuan untuk memperbaiki taraf atau standar yang telah dicapai sebelumnya, atau suatu proses memperbaiki standar produk dari mulai rancangan sampai produk tersebut digunakan oleh konsumen untuk memberikan kehidupan dengan memberikan kondisi. Proses tersebut terdiri dari lima tahapfase, yaitu 1 Menentukan standar kualitas mutu barang untuk menyelesaikan produk garmen seperti menghargai keindahanestetika emotional appeal, daya tahan durability, dan kegunaan utility. 2 Menentukan spesifikasi untuk kebutuhankeperluan bahan dasar raw material untuk mencapai keindahanestetika emotional appeal, daya tahan durability, dan spesifikasi kegunaan utility pada 1. 3 Menentukan spesifikasi untuk proses mesin, kekuatan manusia, kegunaan, perlengkapan, peralatan untuk bidang 1 dengan 2 selama proses berlangsung, pengemasan, dan pengapalan. 4 Menentukan prosedur pemeriksaan kendali mutu Quality Control Inspection yang dibutuhkan untuk memelihara spesifikasi pada 2. 5 Menentukan prosedur pemeriksaan kualitas untuk memelihara spesifikasi pada 3. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut Garment Process Production Sampling Room, Pattern Maker, Marker Making, Spreading, Cutting, Sewing Assembling, Trimming, Pressing, Finishing, Packing, and Shipping. Sumber Quality Control By Djas Winata, IGTC-Bogor FLOW PROCESS WOVEN CIRCULAR KNIT GARMENT Flow Process for Flat Knit Sumber Quality Control By Djas Winata, IGTC-Bogor Masalah-masalah yang kadang muncul dalam industry rajut Flat Knit Industry Bayangan warna shading color Cacat lubang, kesalahan merajut Defect holes, knitting faults Cacat jahitan sewing defect Kotor Dirty Masalah pengukuran Measurement Problems Faktor-faktor Kualitas pada Kain Rajut Quality Factors in Knitted Fabric Wales per inch Course per inch Yarn count Thickness or weight of fabric Fabric dimensional stability Fabric and yarn defect Faktor-faktor Kualitas Garmen Garment Quality Factors Style model Measurement pengukuran Uniformity and color matching Seams Stitch density, stitch type, thread Puckering Appearance Colorfastness to washing, rubbing, water, dry clean, etc Crease Recovery Buttons and buttonholes Seam strength versus fabric strength Fabric defects Garment defect Etc Pemeriksaan Kendali Mutu Quality Control Inspection  Pemeriksaan Bahan Dasar Raw Material Inspection  Pemeriksaan Kain Fabric Inspection Pemeriksaan kain dilakukan untuk menentukan kualitas kain yang akan digunakan untuk garmen. Pemeriksaan kain ini dilakukan dengan menggunakan mesin pemeriksa kain The Fabric Inspection Machines yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.  Benang Jahit Sewing Thread Benang jahit akan diperiksa dan diuji sesuai dengan karakteristik berikut yarn count, yarn ply, number of twists, twist balance, yarn strength tenacity, dan yarn eleongation. Hal-hal berikut yang harus diperhatikan untuk benang jahit, yaitu Imperfections Ketidaksempurnaancacat benang sebaiknya bebas dari slubs dan knots simpul-simpul. Finish adanya minyak akan menyebabkan benang mudah sliptergelincir dan licin untuk masuk melalui lubang jarum. Color warnanya harus disesuaikan dengan standar Package density Winding lilitan harus seragam Yardage mempunyai panjang yang cukup  Pengancing Fastenings Zippers, Velcro, Hook Eye, Buttons, Buckles, Snap Fasteners, etc.  Lapisan dan bahan Pengisi Interlining and Padding Kualitas interliningbahan pelapis diuji dalam kualitas kain yang sebenarnya dalam temperatursuhu standar dan prosesnya didalam mesin fusing Fusing Machine. Sedangkan untuk paddingbahan pengisi dikontrol dalam berat per meter persegi gram square meter or ozsquare yard, thickness In MM, dan bulkiness. Untuk keperluan pengisi jaket, biasanya padding ini sekalian dijahit pada kain vuringlining-nya. FABRIC GARMENT INSPECTIONS  Pemeriksaan dalam Proses Produksi In Process Inspection  Membentangkan kain Spreading  Pemotongan Kain Cutting  Penjahitan Sewing  Penyeterikaan Pressing Finishing  Pemeriksaan Terakhir Final Inspection  Sampling Plan Single sampling Plan Double Sampling Plan Representative sampling  AQL Acceptable Quality Level  Product Quality Audit i. Selecting the samples for Final Inspection ii. Inspection of the Selected Sampling iii. Verification or Conformity Check iv. Measurements check v. Inspection of Workmanship vi. Final Inspection Results CUTTING TABLE QUALITY CONTROL DEPT Hasil Akhir Pemeriksaan Final Inspection Results Sewaktu semua unit dari sample telah diperiksa, hasil pemeriksaan tersebut dipindah dari lembar kerja pemeriksaan the inspection worksheet ke laporan akhir pemeriksaan the final inspection report. Hanya cacat mayor the major defects yang dicatat dan dilaporkan dalam laporan akhir pemeriksaan. Dengan membandingkan jumlah unit cacat mayor yang sebenarnya dengan jumlah unit cacat mayor yang dapat diterima, pemeriksa the inspector menentukan apakah order diluluskan ataukah ditahan. Order yang Lulus Passed Order Ketika bekerja dalam tempat pusat pemeriksaan, Kepala Pemeriksa The chief Inspector atau Manajer kualitas quality manager akan mengujimemeriksa akurasikeakuratan dari penemuan pemeriksaan dan dimana perlu, menetapkanmenentukan status pemeriksaan inspection status order. Ketika order dinyatakan lulus, Departemen Merchandise The Merchandise Department, departemen pengapalan shipping department dan pengemuka pabrik harus menginformasikan sesegera mungkin bahwa pengapalan akan dilakukan. Jika pemeriksaan dilakukan di pabrik supplier, dan order dinyatakan lulus, pemeriksa boleh membebaskanmelepaskan pengapalan disana. Order yang ditahan Held Order Pada semua kasus, ketika suatu order ditahan, Manajer Kualitas the quality manager harus sudah diberi informasi. Laporan pemeriksaan The inspection report bersama dengan sample yang dinyatakan cacat, harus diberikan kepada manajer kualitas the quality manager. Secara bersama, manajer kualitas dan bagian manajer harus menentukan apakah ada pembetulan order, yang salah satunya dengan mengoreksi atau penyortiran yang dimungkinkan. Ketika ini dapat dilakukan tanpa tanggal pengiriman order, pelanggan tidak memerlukan informasi lagi. Jika demikian, suatu order yang ditahan dan dapat diperbaiki, tetapi tanpa tanggal pengiriman order, pelanggan harus diberi informasi bahwa ordernya yang sedang diperbaiki, akan terlambat tanggal pengirimannya. Dalam kasus order ditahan sesudah pemeriksaan pertama dan kedua dan barang tidak dapat diperbaiki, pelanggan harus secepatnya diberi tahu agar prosedur diblok atau prosedur barang dibatalkan. Hal ini penting, informasi mengenai format prosedur barang dibatalkan atau diblok tersebut adalah lengkap dan benar dan diskripasi tentang kecacatan tersebut menjelaskan secara jelas sifat kecacatannya, sebagai pelanggan akan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diberikan tersebut. Barang yang tidak dapat mencapai standar minimum konsumen pabrik akan dipertimbangkan untuk dibatalkan. Sewaktu jawaban untuk format barang yang diblok atau dibatalkanditahan telah diterima dari pelanggan, tindakan selanjutnya akan diambil. Pembebasan dari pengapalan yang ditahandibatalkan hanya boleh diberikan dengan ijin dari manajer kualitas dan bagian manajer. Keduanya harus menandatangani laporan pemeriksaan tersebut. Catatan Perselisihan antara manajer kualitas dan bagian manajer, kantor manajer harus merundingkan. Quality Control QC akan memberikan pemeriksaan akhir final inspectors sebuah Tabel Klasifikasi Barang Afkiran a Reject Classification Table yang mana kualitas cacatnya quality defects sebagai berikut  Repaired to classify as ―First‖ quality.  Repaired to classify as ―Second‖ quality.  Sold as is no repairs as ―Irregular‖ quality. ― Irregular” quality disini berkenaan dengan garmenpakaian jadi dengan cacat yang mengakibatkan hilangnya spesifikasi keindahan esthetics, daya tahan durability dan atau kegunaan utility. “ Second “ quality disini berkenaan dengan perbaikan pada kain atau perbaikan cacat yang mengakibatkan hilangnya nilai keindahan esthetic value. Spesifikasi Kualitas Barang untuk Pengiriman Eksport yang Baik Quality merchandise specification for export goods delivery  Konstruksi Kelim Seam Construction  Faktor Spesial Special Factors  Penyelesaian Finishing  Pengancingpenutup Zip Fasteners  Keliman Hems  Pengujiannyang diminta Testing Requirement Strength Abrasion Pilling Snagging Crease Recovery if required Stretch for stretch materials only Dimensional stability Color fastness  Pengancing Fastenings  Saku Pockets  Kerah Collars  Lapisan Interlining  Vuring Lining  Ban Pinggang Waistbands  Benang Threads RANGKUMAN Dari arti suku kata tersebut di atas, maka dapat kita ambil pengertian bahwa Quality Assurance QA adalah ―jaminan mutu‖ atau ―kepastian mutu‖, dan Quality Control QC adalah ―pengawasanpengendalian mutu‖. Jadi Quality Assurance QA and Quality Control QC for garment manufacture adalah ―kepastian dan pengawasankendali mutu pada pakaian jadi yang dibuat oleh pabrik ‖, atau secara sederhana dapat diartikan sebagai ―kepastian mutu pakaian jadi‖. Dengan demikian, maka Quality Assurance QA and Quality Control QC for garment manufacture dapat diartikan sebagai ―kepastianjaminan dan pengawasanpengendalian mutu pakaian jadi dalam proses pembuatannya di pabrik garmen‖. Membahas masalah tugas pemeriksaan mutu produk garmen yang dilakukan oleh QA, maka tidak terlepas dari prosedur pemeriksaannya Inspection Procedures. Oleh karena itu berdasarkan prosedur pemeriksaannya, maka Program Quality Assurance QA atau program penjaminan mutu dibedakan menjadi dua pemeriksaan two inspection, yaitu yang dinamakan dengan Inline Inspection dan Final Inspection Djas Winata-IGTC, 2006. Mutu diperiksa dalam beberapa tahap yang berbeda dalam proses produksi. Departemen kendali mutu merupakan bagian yang terpisah dan bertugas untuk memastikan bahwa hasil akhirnya benar. Manajer Kendali Mutu bertanggung jawab atas departemen ini, di bantu oleh para penyelia di beberapa bagian. Masing – masing pabrik memiliki sistem kendali mutu tersendiri. Semakin rinci dan semakin bermutu bagian kendali mutu, maka semakin baik hasil akhirnya. Oleh karena itu pemeriksaan dilakukan pada beberapa tahap dalam proses produksi. Quality Control Kendali Mutu adalah serangkaian kegiatan yang telah terencana, bertujuan untuk memperbaiki taraf atau standar yang telah dicapai sebelumnya, atau suatu proses memperbaiki standar produk dari mulai rancangan sampai produk tersebut digunakan oleh konsumen untuk memberikan kehidupan dengan memberikan kondisi. BAB III EVALUASI

aEMMcv.
  • 7s0msfrjok.pages.dev/363
  • 7s0msfrjok.pages.dev/200
  • 7s0msfrjok.pages.dev/269
  • 7s0msfrjok.pages.dev/164
  • 7s0msfrjok.pages.dev/242
  • 7s0msfrjok.pages.dev/14
  • 7s0msfrjok.pages.dev/339
  • 7s0msfrjok.pages.dev/90
  • 7s0msfrjok.pages.dev/247
  • istilah istilah dalam qc garment