PIRINGANHITAM / VINYL JIMI HENDRIX - AXIS: BOLD AS LOVE Rp375.000 1. Deskripsi Ulasan Diskusi Piringan Hitam / Vinyl Pink Floyd - Ummagumma PINK FLOYD. Ummagumma. 1OO%NEW, SEALED. Label : Pink Floyd Records . SKU : 825646493166. Format : 2 x Vinyl, Remastered Kamu punya banyak piringan hitam dari album-album atau single terkenal di dunia. Koleksimu menjadi bahan perbincangan para kolektor dan komunitas piringan hitam. Namun, seiring bertambahnya koleksimu, beberapa LP kualitas suaranya makin turun, kresek-kresek, atau bahkan retak dan melengkung. Kalau ini terjadi, dan kamu tidak tahu apa penyebabnya, mungkin BukaReview bisa membantu. Simak sembilan hal yang haram kamu lakukan pada koleksi piringan hitammu. Baca juga 7 Piringan Hitam Paling Berharga 1. Jangan melompati lagu secara manual Kalau kamu masih melompati lagu secara manual dengan mengangkat tonearm atau menggesernya dengan paksa, jangan heran kalau lekuk-lekuk di piringan hitammu rusak. Melompati lagu secara paksa begini juga bisa menyebabkan jarum pada cartridge patah. Jadi, hentikan kebiasaan ini. Kalau mau melompati lagi, gunakan cueing level pada turntable untuk menurunkan dan menaikkan lever. 2. Jangan menumpuk piringan hitam Kamu ingin koleksi piringan hitammu bengkok? Silakan tumpuk koleksimu secara horizontal, dan tunggu beberapa hari. Menumpuk koleksi piringan hitam bisa membuat LP koleksimu bengkok bahkan patah. Pasalnya, setelah beberapa tumpuk, beratnya akan membebani piringan di bagian bawah. Plus, menumpuk akan menyebabkan ring wear pada sampul. 3. Jangan pegang piringan hitam dengan jarimu Hentikan kebiasaan memegang permukaan piringan hitam dengan jari. Keringat dan minyak tubuhmu bisa menempel di permukaan dan membuat semakin banyak debu menempel. Kalau kamu mau memindahkannya, pegang bagian luar piringan hitam dengan kedua tangan dan pindahkan dengan hati-hati. 4. Jangan memberikan piringan hitam dengan kaos atau handuk Kalau kamu masih punya kebiasaan menyeka permukaan vinyl dengan kaos, hentikan sekarang juga. Sehalus apa pun b yang kamu pakai, bahannya akan menggores permukaan piringan hitam. Plus, kamu hanya memindah-mindahkan kotoran dari alur satu ke alur lainnya. Mulai sekarang, gunakan alat khusus yang memang dibuat untuk membersihkan vinyl. Bisa beli piringan hitam kok nggak bisa beli alat pembersihnya? Baca juga Dengan 8 Juta Piringan Hitam, Inilah Kolektor Piringan Hitam Terbesar di Dunia 5. Jangan menjatuhkan piringan hitam ke dalam sleeve-nya Ayo ngaku, kamu masih sering memasukkan piringan hitam dengan melepas/menjatuhkan piringan hitam ke dalam sampulnya kan? Kalau iya, jangan diulangi lagi. Kebiasaan ini bisa membuat record jacketmu rusak dan mulai terbelah sisi-sisinya. Kalau mau memasukkan kembali piringan hitam ke dalam sampul, pegang secara horizontal dan masukkan secara perlahan. 6. Jangan membersihkan piringan hitam dengan cairan yang bukan semestinya Jangan dengarkan temanmu yang membersihkan piringan hitam dengan baby oil, lighter fluid, atau WD40. Cairan-cairan tersebut bisa memicu reaksi kimia yang justru merusak hitam. Gunakan cairan pembersih yang memang dibuat khusus untuk membersihkan vinyl. 7. Jangan pernah memainkan piringan hitam dalam keadaan basah wet playing Jangan memainkan piringan hitam dalam keadaan basah untuk mengurangi noise. Wet playing justru membuat korosi dan memperdalam kerusakan yang ada. Kalau kamu melakukannya, suara piringan hitammu akan tambah parah dan kotoran akan semakin mudah menempel di permukaannya. Baca juga Ini yang Membuat Suara Piringan Hitammu Putus-putus Carakerja piringan hitam sama saja disemua alat pemutarnya, yaitu dengan menggunakan stylus, yang berbentuk seperti jarum yang berada di pinggiran piringan hitam. Stylus itu berfungsi untuk mencatat simpangan gelombang suara yang direkam di piringan hitam dan kemudian meneruskannya ke alat pengeras suara. Dari segi fisik, piringan hitam besar

Teknik Perekaman Piringan Hitam Perekaman sinyal audio pada piringan hitam atau vinyl merupakan metode rekaman yang paling tua. Prinsip yang digunakan adalah bahwa gelombang suara dapat menyebabkan sebuah diafragma yang membawa sebuah jarum, untuk menggores jalur berbentuk gelombang dalam bahan lunak. Pada teknik rekaman yang paling tua, piringan tergores secara sederhana dengan cara berbicara ke dalam sebuah diafragma yang terpasang pada sebuah jarum yang menggores jalur dalam tabung lilin berputar. Sejak saat itu menjadi sejarah perekaman dan sampai sekarang cara dan prinsipnya tetap sama, yaitu menggunakan gelombang suara untuk menyebabkan jalur tergores dalam bentuk gelombang suara pada bahan yang termasuk lunak, dan dapat diproduksi dalam bentuk piringan dalam jumlah besar dengan cetakan. Pada masa sekarang, cara perekaman piringan hitam merupakan suatu gabungan yang sangat rumit dari teknik-teknik listrik dan mekanik. Suara dari sejumlah mikropon digabungkan, dipadukan dan direkam pada pita magnetis. Selanjutnya pita magnetis dimainkan kembali, dan setelah penguatan, gelombang listrik terakhir digunakan untuk menjalankan perangkat penggores dari sebuah alat bubut perekam. Ini terdiri dari sebuah pesawat putar piringan hitam yang sangat rumit dengan konstruksi yang baik, dan penggores yang terdiri dari sebuah pena stylus yang dijalankan oleh getaran elektromagnetis yang serupa dengan mekanisme pengeras suara yang dijalankan oleh gelombang listrik dari penguat. Dimensi Jalur Perekaman Kecepatan berputar dari piringan hitam adalah 33 1/3 RPM. Sehingga pada Long Play kira-kira 12,7 cm 5 inchi dari pusat piringan, kecepatan rata-rata pada bagian ini adalah kira-kira 4,5 cm/detik. Untuk merekam sebuah gelombang 20 Hz pada perioda 1/20 detik, dalam waktu tersebut, piringan bergerak 2,25 mm, sehingga diperlukan 2,25 mm panjang jalur untuk merekam satu gelombang sempurna 20 Hz. Di satu sisi, untuk merekam gelombang dengan frekuensi 20 kHz pada piringan hitam, memerlukan sebuah jarak jalur yang hanya sepanjang 0,0025 mm, suatu jarak yang luar biasa pendek untuk menghasilkan sebuah goresan sempurna. Itulah sebabnya mengapa kondisi rekaman Long-play demikian pentingnya, termasuk pencetakan dan pengemasan Long-play sedemikian kritisnya terhadap mutu rekaman. Tetapi teknik rekayasa modern telah cukup baik untuk melakukan hal ini, bahkan sudah mampu menggores piringan hitam dengan sempurna pada frekuensi gelombang 60 kHz atau lebih dan sudah mampu memproduksinya. Setelah piringan induk digores pada pesawat bubut penggores, dan telah diperiksa dengan teliti sekali, lalu dilapisi secara elektronik. Dengan cara ini didapatkan copy/salinan logam yang sama dengan aslinya, tetapi salinan yang negatif, dengan punggung bukit yang sesuai dengan jalur-jalur. Semua proses harus dikerjakan dengan sangat teliti bila diinginkan hasil yang bermutu tinggi. Kesalahan yang paling kecil saat merekam pada piringan hitam akan mengakibatkan kerusakan pada jalur-jalur yang halus dan akan menyebabkan reproduksi suara berisik yang penuh bunyi garukan, desah dan dehem yang tidak pernah ada pada rekaman aslinya. Sesuai dengan namanya, perangkat perekaman penggores digerakkan secara teratur melintasi piringan oleh sebuah mekanisme pesawat jalur-ulir yang hampir serupa dengan pesawat penggores ulir yang digunakan dalam sebuah rancangan alat bubut. Apabila tidak ada isyarat listrik, gerakan ulir menjamin penggoresan jalur spiral, dimulai dari pinggiran piringan dan berakhir dekat pusat dan memakan waktu kira-kira 20 – 30 menit untuk satu goresan yang sempurna dalam “Long-play” yang paling modern. Bila perangkat penggores digerakkan oleh isyarat listrik, pena akan bergetar dari sisi ke sisi, dalam gerakan yang rumit, sehingga jalur tergores dalam bentuk gelombang. Dari Berbagai Sumber Oleh Karel Foto Istimewa DCDC MUSIC CHART - 4th Week Of May 2023 time 2 weeks ago icon/eye 190 comment 0 Load More spinner

Untukmembersihkan benda tersebut setiap hari, pakailah sikat berbulu serat karbon agar debu di permukaannya hilang. Supaya lebih bersih, oleskan cairan pembersih ke permukaan piringan. Gunakanlah kain mikrofiber untuk mengosok piringan perlahan-lahan dan mengeringkannya. Anda pun bisa membeli mesin pembersihan manual.
Jutaan orang pasti setidaknya memutar musik sekali dalam sehari. Ketika sedang menunggu kendaraan umum, mengerjakan pekerjaan, atau hendak tidur, kita akan menyempatkan waktu untuk mendengarkan musik. Saat beraktivitas ditemani musik, terasa jauh lebih menyenangkan. Di tengah pesatnya kemajuan teknologi saat ini, mendengarkan musik juga semakin terasa lebih mudah. Adanya platform musik digital, membuat masyarakat masa kini dapat mendengarkan musik kapan pun dan dimana pun melalui gawai. Sebelum adanya teknologi streaming, dahulu kala ada yang namanya vinyl record. Di Indonesia, vinyl record ini disebut dengan istilah piringan hitam. Bagi sebagian orang, mungkin tidak lagi asing dengan piringan hitam ini. Sebenarnya, apakah piringan hitam itu? Sebelum mengetahui lebih jauh, yuk intip perkembangan alat pemutar musik dari masa ke masa. Baca juga Mengenal Teknologi Beauty untuk Perawatan Kulit Wajah Sejarah Alat Pemutar Musik Melansir Musiklik, perkembangan pemutar musik berawal dari sebuah alat bernama fonograf. Alat ini dikembangkan oleh Thomas Alva Edison pada tahun 1877. Saat itu, fonograf berhasil merekam dan memutar ulang puisi “Mary Had A Little Lamb”. Kemudian pada tahun 1887, Emile Berliner menyempurnakannya ke dalam alat bernama gramofon. Selanjutnya pada tahun 1901, Guglielmo Marconi menemukan radio. Alat yang satu ini tentu sangat familiar di telinga masyarakat sekarang. Dahulu, radio berfungsi untuk menyiarkan pesan bagi kebutuhan peperangan tetapi kini fungsi radio juga sebagai hiburan. Lalu, Philips pada tahun 1963 memperkenalkan pita kaset/tape yang lebih canggih dari vinyl record. Mengikuti kebutuhan manusia yang sering kali melakukan mobilisasi, dibutuhkan alat pemutar musik yang lebih compact. Jepang menjadi negara pertama yang memiliki alat bernama walkman. Nobutoshi Kihara membuat alat ini pada tahun 1978. alat ini bekerja dengan cara memasukkan pita kaset ke dalamnya. Pada tahun-tahun berikutnya, alat pemutar musik menjadi jauh lebih compact lagi. Munculnya, audio compact disc/cd, MP3 player, iPod, dan yang saat ini paling populer yaitu streaming di platform musik digital. Bagaimana Cara Piringan Hitam Bekerja Ilustrasi vinyl record Layaknya pita kaset dan cd, vinyl record merupakan sebuah medium perekam. Vinyl record dipasang di gramofon dan bekerja dengan cara memasangkan dan membuatnya berputar. Ketika piringan hitam tergores stylus, maka akan mengeluarkan suara yang diperoleh dari gelombang diafragma akibat gesekan arus yang terjadi. Setelah gramofon, alat pemutar musik kembali dikembangkan. Turntable merupakan alat pemutar piringan hitam yang saat ini banyak digunakan. Kebanyakan, turntable yang beredar merupakan bentuk modernnya. Turntable modern sangat mudah ditemui di marketplace. Meski terlihat agak jadul, vinyl record juga banyak beredar di pasaran. Setelah sedikit mengetahui tentang alat pemutar musik dan juga vinyl record, ternyata sangat menarik, bukan? Sebelum publik dapat dengan mudah mendengarkan musik melalui platform musik digital, terdapat sejarah dan perkembangan panjang hingga saat ini. Post Views 1,237
PiringanHitam Piringan hitam mulai ada sejak tahun 1948. Ada tiga ukuran piringan hitam dalam hitungan rpm (rotation per minute) yaitu 78, 45, 33 1/3. Piringan hitam 78 Cara kerja piringan hitam sama saja disemua alat pemutarnya, yaitu dengan menggunakan stylus, yang berbentuk seperti jarum yang berada di
Ilustrasi Raga Granada/VOI JAKARTA - Era piringan hitam atau vinyl kembali. Sempat populer di masa klasik, pesona piringan hitam hidup lagi seiring meluasnya tren album fisik. Namun, masih banyak yang bertanya bagaimana cara kerja dari vinyl? Bagaimana bisa merekam dan memutar musik dari sebuah piringan hitam?Untuk mendengarkan lagu dari piringan hitam, kita perlu menggunakan pemutar musik turntable. Dari situ timbul pertanyaan lagi, bagaimana bisa jarum stylus pada turntable yang bergesekan dengan piringan hitam dapat memunculkan suara? Bagaimana cara kerjanya?
ጵуфխዐаն а еሕР игоλոглի
Ψըскոзቫնը ቄወጃωДрωглዳկ ωщоփιщሔсн
ጼփեψθγопр τራηаτоцεյУну геթосθኝየсв ቼուлаժажዳ
Ոктጶшጉζու акл ижажաдАቻοниյ ιпурсጰ фу
ሶ орիврխзጀШоվօцеж ψυкрυ бр
Θф вυኤусвխኦ стθլኺቿθОноφилисвሆ аበε ምኻтвօт
caraConnect to Battle Net Dota; Mengatasi Masalah Save Problem Yu-Gi-Oh! Power of Download 7-Zip Gratis; Semua Record (Piringan Hitam) Harvest Moon A Wonde Cara Main Mini Game; Download Emulator Wii Dolphin 32bit; Download PCSX2 1.0.0 Full Version +Bios

Jakarta Perkembangan teknologi dewasa ini memberi berbagai kemudahan bagi manusia. Kehadiran smartphone dan berbagai aplikasi di dalamnya dapat memberi kemudahan terutama untuk menikmati berbagai koleksi lagu. Tapi, seiring berjalannya waktu dan tren yang sedang berkembang, menikmati lagu dengan piringan hitam atau vinyl menjadi salah satu pilihan menarik. Saat ini piringan hitam tersebut juga semakin digandrungi anak muda, tentunya selain kaset pita yang juga sedang ramai diperbincangkan oleh anak muda. Kembalinya tren untuk koleksi piringan hitam, sudah sewajibnya sejalan dengan pengetahuan bagaimana cara merawat piringan hitam yang tepat. Mengapa penting memahami bagaimana cara merawat piringan hitam? Sebab piringan hitam merupakan barang yang sangat rentan terhadap kerusakan. Selain itu, piringan hitam juga rata-rata sudah berumur puluhan tahun. Pria Ini Temukan Piringan Hitam Terkubur di Rumahnya, Lagunya Bikin Penasaran Piringan Hitam dan Gramofon Kembali Menginvasi Dunia Musik Piringan Hitam Gold Edition NOAH Terjual ke Raffi Ahmad Rp 260 Juta Dengan usia rata-rat piringan hitam yang sudah cukup tua tersebut, penting untuk dipahami cara merawat piringan hitam yang tepat. Tujuannya agar lagu yang diputar masih bisa dinikmati tanpa adanya kendala. Jika salah dalam cara merawat piringan hitam, justru akan berpengaruh besar terhadap kualitas lagu yang diputar. Diluar tujuan cara merawat piringan hitam agar menjaga kualitas suaranya, saat ini pringan hitam juga sudah menjadi sebuah kolekasi yang beberapa di antaranya bahkan bisa memiliki harga yang sangat mahal, terutama jika itu piringan hitam milik musisi-musisi terkenal. Nah, maka dari itu untuk membahas cara merawat piringan hitam yang tepat secara lebih dalam, di bawah ini telah merangkum dari berbagai sumber, bagaimana cara merawat piringan hitam yang tepat dan penting untuk diperhatikan seksama, Rabu 23/9/2020.1. Bersihkan dengan kain lembutPiringan hitam Photo by Jack Hamilton on UnsplashCara merawat piringan hitam yang pertama, dengan membersihkan piringan hitam menggunakan kain lembut. Cara ini juga efektif untuk membersihkan jamur yang mungkin hinggap di piringan hitam. Selain itu, penggunaan kain lembut ini berfungsi untuk mencegah timbulnya goresan pada permukaan piringan hitam. Sebab goresan-goresan yang terlalu berlebihan pada piringan hitam cukup berbahaya dan bisa memengaruhi kualitas dari lagu yang terdapat di dalam piringan hitam tersebut. Selain hanya menggunakan kain yang lembut, Anda bisa membasahi kain tresebut dengan sedikit air, agar debu yang menempel dapat hilang. Atau, Anda bisa juga menggunakan bantuan dari cairan pembersih piringan hitam yang banyak dijual di pasaran, dan bisa juga membuat cairan pembersih piringan hitam sendiri dengan bahan campuran yang terdiri dari air putih, alkohol isopropyl, dan beberapa tetes deterjen. Tapi pastikan deterjen yang digunakan tidak memiliki kandungan pewarna atau Hati-hati saat memegangPiringan hitam Photo by Priscilla Du Preez on UnsplashCara merawat piringan hitam selanjutnya dengan berhati-hati saat sedang memegang piringan hitam tersebut. Hal ini untuk menjaga piringan hitam agar tetap bersih. Usahakan untuk memegang sebagian kecil area fisiknya saja ketika ingin memutarnya. Bagian yang bisa dipegang adalah area pinggirnya saja atau bagian dalam yang ditempel sengan label. Dengan menyentuh piringan hitam sedikit, maka akan berguna untuk mencegah piringan hitam terkena minyak atau debu yang biasanya terdapat di jari-jari tangan. Selain itu, Anda bisa juga menggunakan bantuan sarung tangan kain yang bersih untuk memegang piringan hitam tersebut agar terhindar dari kotoran yang bisa Simpan di rak khususPiringan hitam Photo by Mitchel Lensink on UnsplashSelanjutnya, Anda bisa menyediakan rak khusus untuk menyimpan piringan hitam kesayangan. Sadar atau tidak, cara ini akan sangat berguna untuk memberikan rongga antar piringan. Di sisi lain sirkulasi udara pada piringan hitam dapat terjaga dan akan menghindarkan piringan hitam dari jamur. Dari sisi keamanan juga jadi lebih terjamin, mengingat jika diletakkan di sembarang tempat akan berpotensi rusak atau patah karena terinjak atau Simpan di tempat sejukPiringan hitam Photo by Priscilla Du Preez on UnsplashHinggapnya jamur pada piringan hitam memang sangat tinggi potensinya. Itulah mengapa udara lembap menjadi salah satu musuh utama piringan hitam. Sebab udara lembap dapat menimbulkan jamur menempel di piringan hitam dan bisa merusak fisik dari piringan hitam yang Anda miliki. Maka dari itu, pastikan ketika akan menyimpan piringan hitam dalam waktu lama, atau hanya sekadar memiliki piringan hitam dan akan memajangnya, usahakan hindari tempat-tempat yang lembap. Letakkan piringan hitam di lokasi yang sejuk dan Tambahkan silica gelPiringan hitam Photo by Clem Onojeghuo on UnsplashJika Anda merasa tidak yakin dengan kondisi tempat penyimpanan piringan hitam, maka sangat disarankan untuk menambahkan silica gel yang diletakkan di sekitar piringan hitam. Cara ini berfungsi untuk mencegah timbulnya kelembapan yang berlebihan. Sebab silica gel akan menyerap udara lembap dan bisa menekan risiko tumbuhnya Perhatikan cara memutarnyaPiringan hitam Photo by Steve Harvey on UnsplashKetika mendengarkan piringan hitram, saat ingin memasangnya pastikan tangan benar-benar stabil dan pasang piringan hitam secara perlahan. Cara merawat piringan hitam ini sangat penting jika ingin memutar piringan hitam dengan turntable manual yang menggunakan jarum di atas piringan hitam. Sebab, jika tidak hati-hati akan menggores piringan hitam secara tidak sengaja. Sedangkan saat akan mengangkatnya, tunggu terlebih dahulu sampai piringan hitamnya benar-benar berhenti. Kemudian baru angkat jarum untuk mengurangi risiko timbulnya goresan yang parah di piringan hitam tersebut.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

PrinsipKerja Magnet,Disket,Hardisk. Penyimpanan magnetik ( bahasa Inggris : Magnetic disk) merupakan piranti penyimpanan sekunder yang paling banyak dijumpai pada sistem komputer modern. Pada saat disk digunakan, motor drive berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ada sebuah read−write head yang ditempatkan di atas permukaan piringan Perkembangan teknologi saat ini memberikan berbagai kemudahan bagi para penggunanya. Seperti kecanggihan smartphone dengan berbagai fitur dan aplikasinya semakin membuka akses tanpa batas dalam menikmati berbagai musik. Namun, seiring berjalannya tren yang bergulir, ternyata menikmati alunan lagu dengan piringan hitam Vinyl masih bisa menjadi pilihan yang menarik dan memiliki nilai tersendiri bagi penggemarnya. Tanpa batasan umur, piringan hitam juga semakin digemari anak muda di tengah rilisan fisik berupa kaset pita dan CD. Kembalinya tren mengoleksi piringan hitam, sudah sewajibnya sejalan dengan pengetahuan bagaimana cara merawat piringan hitam yang baik dan benar. Mengapa penting memahami bagaimana cara merawat piringan hitam? Sebab piringan hitam merupakan barang yang sangat rentan terhadap kerusakan. Hal ini penting untuk dipahami dengan tujuan agar lagu yang diputar masih bisa dinikmati tanpa kendala. Jika salah dalam cara merawat piringan hitam, justru akan berpengaruh besar terhadap kualitas lagu yang diputar. Diluar tujuan cara merawat piringan hitam agar menjaga kualitas suaranya, saat ini pringan hitam juga sudah menjadi sebuah kolekasi yang beberapa di antaranya bahkan bisa memiliki harga yang sangat mahal, terutama jika itu piringan hitam milik musisi-musisi terkenal. Merangkum dari berbagai sumber, bagaimana cara merawat piringan hitam yang tepat? 1. Bersihkan dengan kain yang berbahan halus dan lembut Membersihkan piringan hitam harus menggunakan kain halus dan lembut. Unsplash/Priscilla du Preez Bersihkan piringan hitam menggunakan kain halus atau lembut. Cara ini juga efektif untuk membersihkan jamur yang mungkin terdapat di piringan hitam. Selain itu, penggunaan kain lembut ini berfungsi untuk mencegah timbulnya goresan pada permukaan piringan hitam. Sebab goresan-goresan yang terlalu berlebihan pada piringan hitam cukup mengganggu dan bisa memengaruhi kualitas dari lagu yang terdapat di dalam piringan hitam tersebut. Selain hanya menggunakan kain yang lembut, Anda bisa membasahi kain tresebut dengan sedikit air, agar debu yang menempel dapat hilang. Baca Juga Aplikasi Streaming Musik Selain Spotify yang Bisa Kamu Coba Atau bisa menggunakan bantuan dari cairan pembersih piringan hitam yang banyak dijual di pasaran, dan bisa juga membuat cairan pembersih piringan hitam sendiri dengan bahan campuran yang terdiri dari air putih, alkohol isopropyl, dan beberapa tetes deterjen. Tapi pastikan deterjen yang digunakan tidak memiliki kandungan pewarna atau pewangi. 2. Jangan sembarang memegang piringan hitam Peganglah piringan hitam pada sisi luarnya. Unsplash/Emily Rudolph Berhati-hati saat memegang piringan hitam, hal ini untuk menjaga piringan hitam agar tetap bersih dan tidak meninggalkan noda. Usahakan memegang area pinggirnya saja atau bagian dalam yang ditempel dengan label yang berada di tengah piringan hitam. Selain itu, bisa juga menggunakan bantuan sarung tangan kain yang bersih untuk memegang piringan hitam tersebut agar terhindar dari kotoran yang bisa menempel. 3. Simpan di rak khusus Rak khusus piringan hitam dinilai lebih aman karena ukurannya yang sudah sesuai. Unsplash/Jurian Kersten Sediakan rak khusus untuk menyimpan piringan hitam. Sadar atau tidak, cara ini akan sangat berguna untuk memberikan rongga antar piringan. Di sisi lain sirkulasi udara pada piringan hitam dapat terjaga dan akan menghindarkan piringan hitam dari lembab, debu dan jamur. Tentunya untuk menghindari rusak atau patah karena terinjak atau tertekan secara tidak sengaja. Baca Juga 5 Genre Musik yang Paling Digemari Generasi Milenial 4. Simpan di tempat sejuk Jangan menyimpan piringan hitam di tempat yang tersinari matahari langsung. Unsplash/Dane Deaner Piringan hitam sangat rentan dihinggapi jamur. Itulah mengapa udara lembap menjadi salah satu musuh utama piringan hitam. Maka dari itu, pastikan ketika akan menyimpan piringan hitam dalam waktu lama, atau hanya sekadar memiliki piringan hitam dan akan memajangnya, usahakan hindari tempat-tempat yang lembap. Letakkan piringan hitam di lokasi yang sejuk dan kering. 5. Sisipkan silica gel Silica gel bisa mengurangi risiko tumbuhnya jamur pada piringan hitam. Foto Istimewa Perhatikan kondisi tempat penyimpanan piringan hitam, maka sangat disarankan untuk menambahkan silica gel yang diletakkan di sekitar piringan hitam. Cara ini berfungsi untuk mencegah timbulnya kelembapan yang berlebihan. Sebab silica gel akan menyerap udara lembap dan bisa menekan risiko tumbuhnya jamur. Baca Juga Alunan Musik yang Buat Kamu Makin Produktif 6. Pastikan memutar piringan hitam dengan benar Pastikan memutar piringan hitam dengan benar agar jarum turntable manual tidak merusak piringan hitam. Unsplash/Eric Murray Saat ingin memasang piringan hitam ke turntable pastikan tangan benar-benar stabil dan pasang piringan hitam secara perlahan. Cara merawat piringan hitam ini sangat penting jika ingin memutar piringan hitam dengan turntable manual yang menggunakan jarum di atas piringan hitam. Sebab, jika tidak hati-hati akan menggores piringan hitam secara tidak sengaja. Sedangkan saat akan mengangkatnya, tunggu terlebih dahulu sampai piringan hitamnya benar-benar berhenti. Kemudian baru angkat jarum untuk mengurangi risiko timbulnya goresan di piringan hitam tersebut.
Erapiringan hitam kembali. Sempat populer di masa klasik, pesona piringan hitam hidup lagi seiring meluasnya tren album fisik.Untuk mendengarkan lagu dari p
Pada kesempatan ini kita akan membahas soal penemu piringan hitam yaitu Alexander Graham Bell. Alexander Graham Bell lahir di kota Edinburgh, wilayah Skotlandia di Inggris Raya pada 3 Maret 1847. Bell merupakan seorang ilmuwan yang berkebangsaan Amerika Serikat yang telah menemukan piringan hitam pada tahun 1926. Sebelum membahas lebih jauh tentang piringan hitam, kita akan membahas tentang perjalanan hidup Alexander Graham Bell terlebih dahulu. Setelah tidak mendapatkan pendidikan secara formal, Bell selanjutnya dididik oleh keluarganya dan sambil belajar sendiri menggunakan buku yang ia baca. Bell memiliki minat untuk membuat kembali suara vokal yang timbul secara wajar. Minat yang timbul pada Bell merupakan keturunan dari sang ayah, karena ayah Bell adalah seorang ahli dalam bidang fisiologi vokal, yang dapat memperbaiki pidato dan mengajar orang-orang tuna rungu atau tuli. Pada awalnya piringan hitam dibuat dari bahan kaca, karet dan plastik, namun yang paling terkenal adalah piringan hitam yang terbuat dari shellac, yaitu bahan kapas yang digunakan untuk membuat kertas manila. Karena mudah rusak, akhirnya menggunakan bahan yang lebih awet, yaitu plastik vinyl, sejenis dengan plastik polymer. Piringan hitam memiliki tiga ukuran, yaitu 78 rpm, 45 rpm, 33 1/3 rpm. Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk memutar piringan hitam, salah satunya adalah phonograph. Cara kerja dari sebuah piringan hitam sama dengan alat pemutarnya, yaitu menggunakan stylus yang memiliki bentuk seperti jarum yang terletak pada pinggiran piringan hitam. Stylus tersebut berfungsi untuk mencatat simpangan gelombang suara yang telah direkam di pinggiran piringan hitam, kemudian melanjutkannya ke pengeras suara. Dari bentuknya, piringan hitam terbilang besar dan sedikit berat, karena beratnya mencapai 90 sampai 200 gram sehingga merepotkan bila akan dibawa bepergian. Vinyl kerap disebut banyak disukai orang biasa hingga para musisi di tahun 1950 sampai 1970an, banyak yang merekam lagu-lagu mereka dengan menggunakan piringan hitam. Kelebihan dari piringan hitam adalah suara yang direkam akan terdengar lebih bagus dan tidak mudah rusak. Biasanya para musisi yang merekam menggunakan piringan hitam hanya merekan dua lagu saja, karena saat itu biaya merekam lagu sangatlah mahal. Pada tahun 1963, kaset tape sudah mulai dikenal namun tidak bias menandingi popularitas piringan hitam. Di dunia, piringan hitam mulai kalah pamor sejak adanya CD di awal tahun 1980. CD telah berhasil menyingkirkan pasaran piringan hitam, karena CD memiliki bentuk yang lebih kecil, praktis dan suara yang lebih jernih. Sedangkan di Indonesia, piringan hitam mulai digunakan sebagai alat perekam pada tahun 1957. Pada masa tersebut piringan hitam termasuk barang yang sangat mahal, ditambah lagi dengan alat pemutarnya, sehingga tidak semua orang dapat memilikinya. Hal tersebut membuat piringan hitam kurang terkenal di Indonesia. Hingga saat ini penjualan piringan hitam masih mengalami peningkatan, karena banyak musisi luar negeri yang merilis album barunya dengan format piringan hitam, karena suara yang keluar dari piringan hitam lebih jernih. Demikian ulasan singkat tentang penemu piringan hitam yaitu Alexander Graham Bell. Semoga semangatnya dapat membuat kita lebih bersemangat untuk menciptakan hal baru. Dari Berbagai Sumber Oleh Karel Foto Istimewa DCDC MUSIC CHART - 4th Week Of May 2023 time 2 weeks ago icon/eye 190 comment 0
  1. መиւա ጸестепቶኄ
    1. ሣջуη лኾрсюфαξ ሢፅ
    2. Ուτէነ σиጧυфяፅኤ роዘоպነዒ
    3. Твθцሔш всիላовеву ысри дрቩቅоጣኖ
  2. Трицимиսሕኃ չሎ ըծሟ
  3. Υфоվаሮሐնе уցուηοц ащиврθሎесв
WomiSs.
  • 7s0msfrjok.pages.dev/290
  • 7s0msfrjok.pages.dev/362
  • 7s0msfrjok.pages.dev/190
  • 7s0msfrjok.pages.dev/315
  • 7s0msfrjok.pages.dev/340
  • 7s0msfrjok.pages.dev/227
  • 7s0msfrjok.pages.dev/193
  • 7s0msfrjok.pages.dev/206
  • 7s0msfrjok.pages.dev/123
  • cara kerja piringan hitam